Sejak dilakukan operasi penanggulangan bencana asap, hujan telah turun di beberapa tempat di Dumai

Jakarta (ANTARA News) - Empat helikopter dan dua pesawat dikerahkan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau.

"Pemboman (water bombing) itu dilakukan oleh helikopter sedangkan pesawat untuk membuat hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.

Untuk operasi pemadaman dari udara dikerahkan tiga helikopter Bolco BNPB, satu helikopter Collibri TNI AU, satu pesawat Hercules C-130 TNI AU, dan satu pesawat Casa 212-200 versi rain making BPPT.

Ia menjelaskan, pemboman air dilakukan dengan menggunakan satu helikopter collibri TNI AU dan dua helikopter Bolco BNPB.

Helikopter Collibri bertugas untuk melakukan pencarian lokasi titik api dan selanjutnya helikopter Bolco mengangkut air dengan bambi bucket dengan kapasitas 500 liter sekali angkut dan kemudian dijatuhkan di titik api.

Sedangkan untuk hujan buatan dilakukan dengan satu pesawat Hercules TNI AU dan satu pesawat Casa 212 BPPT.

Hujan buatan dengan cara menaburkan garam (NaCl) pada awan-awan potensial di udara karena syarat utama hujan buatan harus tersedia awan-awan Cumulus.

Biasanya di daerah kebakaran lahan dan hutan, awan-awan sulit terbentuk karena terhalang oleh butir-butir aerosol dari asap kebakaran.

Sampai hari ini penebaran garam sudah dilakukan dua kali yaitu pada Sabtu (22/6) dengan pesawat Hercules. Dua ton garam di atas wilayah Duri, Dumai, dan Sei Pekning.

Pada Minggu (23/6) pemboman air dilakukan dua helikopter bolco di wilayah Mandau. 14 pemboman dilakukan dengan menjatuhkan total 7.000 liter air pada titik-titik api.


Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013