Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan telah mengganggu penerbangan ke Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.
Menurut Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Baiquni, pada Senin pagi pesawat milik Maskapai Silk Air yang membawa penumpang dari Singapura menuju Pekanbaru terpaksa kembali ke Singapura karena asap pekat membuat jarak pandang di Bandara SSK II hanya 300-700 meter.
"Silk Air MI 252 dijadwalkan tiba di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru pada pukul 08.10 WIB," kata Baiquni.
Pesawat milik maskapai itu, menurut dia, sebelumnya juga beberapa kali mengalami penundaan pemberangkatan karena kabut asap menutupi Bandara SSK II.
"Gangguan kali ini merupakan yang ketiga kali... Bahkan bandara sempat ditutup sementara karena asap," katanya.
Baiquni menambahkan, pesawat AirAsia yang pagi ini sedianya terbang dari Bandung ke Pekanbaru untuk transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia, juga akhirnya diterbangkan langsung ke Kuala Lumpur karena gangguan asap.
Akibatnya, kata Baiquni, jadwal penerbangan baik untuk keberangkatan maupun kedatangan pesawat rute internasional menjadi terganggu.
"Semuanya jadi delayed (tertunda) karena kabut asap ini," katanya serta menambahkan Bandara SSK II melayani sepuluh kedatangan dan keberangkatan penerbangan internasional setiap sehari.
Menurut analis cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Tri Puryanti, gangguan kabut asap pagi ini lebih parah dari hari-hari sebelumnya.
"Sekitar pukul 08.00 WIB, kabut asap hanya menyisakan jarak pandang sekitar 300 meter. Lebih parah dari sebelumnya di mana jarak pandang pagi hari masih di atas 500 meter," katanya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013