Dili (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia, John Howard Selasa tiba di ibukota Timor Leste, Dili, untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru setelah dia mengisyaratkan pasukan perdamaian Australia tetap akan berada di sana sampai beberapa waktu. Howard dijemput oleh mitra sejawatnya, Jose Ramos-Horta di bandara Dili, di mana sekitar 3.200 pasukan perdamaian asing yang dipimpin Australia bermarkas di sana. Howard kemudian mengadakan pembicaraan dengan Ramos-Horta, yang dilantik pekan lalu setelah negara ini berbulan-bulan mengalami kerusuhan politik yang membawa digelarnya pasukan internasional untuk memulihkan keamanan di sana. AFP melaporkan Howard juga akan bertemu dengan Presiden Xanana Gusmao. Sedikitnya 21 orang tewas ketika terjadi pertempuran antar faksi yang pecah di dalam pasukan keamanan pada Mei lalu, sementara itu sekitar 150.000 orang melarikan diri dari rumahnya. Ramos-Horta kemudian mengambil alih jabatan perdana menteri dari Mari Alkatiri, yang mengundurkan diri di tengah-tengah tekanan keras setelah gelombang kerusuhan. Sebelum kedatangnya, Howard mengatakan kepada radio Australia, bahwa dia akan mempelajari pernyataan Ramos-Horta agar Australia terus melanjutkan dukungan kepada negaranya ke depan. Dia menolak menjawab berapa lama 1.400 tentara perdamaian Australia masih berada di negara itu, namun mengisyaratkan jumlah mereka akan dikurangi. "Saya tahu keberadaan pasukan internasional masih diperlukan di Timor Timur untuk beberapa waktu, namun tidak semua jumlah seperti yang ada sekarang." Ramos-Horta mengatakan pekan lalu, dia yakin bahwa Timor Leste menginginkan kehadiran pasukan Australia sampai sedikitnya pada akhir tahun ini. Sampai akhir tahun ini, akan dipertimbangkan satu gagasan pasukan Australia berada di Timor Leste di bawah payung PBB sebagai pasukan perdamaian, katanya kepada radio ABC. Howard mengatakan, semua itu akan tergantung PBB untuk memutuskan apakah akan mengirimkan pasukan perdamaian demikian.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006