Washington (ANTARA) - Israel pada Kamis memulai jeda kemanusiaan selama empat jam di Gaza utara agar orang-orang yang terperangkap di sana bisa keluar dari wilayah konflik itu, kata Gedung Putih --kantor presiden Amerika Serikat.
John Kirby, juru bicara keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, mengatakan bahwa jeda tersebut dibahas dalam diskusi para pejabat dari AS dan Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk antara Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Menurut Kirby, jeda tersebut memungkinkan orang-orang keluar dari Gaza dan bantuan kemanusiaan dapat dikirim.
Jeda itu juga dapat dimanfaatkan untuk membebaskan sandera, katanya.
"Kami telah diberi tahu oleh pihak Israel bahwa tidak akan ada operasi militer di daerah-daerah ini selama jeda berlangsung, dan proses tersebut dimulai hari ini," kata Kirby.
Dia mengatakan pemberlakuan jeda tersebut akan diumumkan tiga jam sebelumnya.
Kirby menyebut rencana jeda itu sebagai langkah yang tepat.
"Menurut kami, ini adalah langkah pertama yang signifikan dan kami tentunya ingin hal itu bisa berlanjut jika diperlukan," katanya, menambahkan.
Kirby juga mengatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tidak diperlukan.
Karena gencatan senjata, kata dia, akan membantu Hamas dan "melegitimasi apa yang mereka lakukan pada 7 Oktober".
"Kami tidak akan menerima hal itu untuk saat ini," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Biden ragukan angka korban jiwa di Gaza
Baca juga: Jokowi akan sampaikan ke Biden soal posisi Indonesia atas konflik Gaza
Biden minta Netanyahu hentikan serang Gaza selama tiga hari
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023