Kami mengundang masyarakat untuk berbagi dengan berdonasi buku untuk anak-anak taman bacaan.
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 350 anak dari 35 taman bacaan anak (TBA) mengikuti Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) 2013.
Kegiatan yang berlangsung di Bumi Perkemahaan Ragunan, Jakarta Selatan Minggu, didukung didukung oleh 200 relawan sehari yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan pekerja kantoran dari berbagai latar belakang.
Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) kelima yang mempertandingkan tiga nomor lomba yakni, Maraton Menemukan Harta Karun, Merakit Mainan dari Bahan Kertas, dan Drama.
"Tahun ini merupakan tahun kedua keikutsertaan Sarihusada sebagai pendukung acara OTBA," kata ujar Head of Corporate Affairs Sarihusada Arif Mujahidin.
Pada kegiatan ini, pihaknya juga memasukan edukasi 'Ayo Melek Gizi' pada permainan yang digelar dengan harapan kegiataan ini bisa memberikan pengalaman petualangan cerdas serta meningkatkan pengetahuan mengenai gizi dengan cara yang menyenangkan kepada anak-anak.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan OTBA 2013 telah diawali dengan Workshop TBA, dan Workshop Relawan. OTBA tahun ini mengambil tema 'Berpetualang Untuk Masa Depan'.
Menurut Arif, untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada anak, pihaknya pun turut mendonasikan buku 'Ayo Melek Gizi' yang materinya berupa pengenalan gizi seimbang kepada TBA se-Jabodetabek dan mengajak pengurus TBA mendapatkan edukasi gizi bersama ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program AMG Connect (Ayo Melek Gizi-Community and Nutrition) di Bogor.
"Kami berharap dengan dukungan yang kami berikan bisa menyemangati anak-anak serta pengurus TBA untuk terus mengembangkan taman bacaan sebagai pusat pembelajaran alternatif termasuk didalamnya edukasi mengenai gizi untuk anak-anak," katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan 1001 buku Dwi Andayani menjelaskan, OTBA digelar untuk meningkatkan minat baca anak yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui petualangan kreativitas yang akan membuat mereka ingin lebih banyak mencari tahu dari berbagai bacaan.
"Yang berbeda dari OTBA tahun ini adalah pengalaman berpetualang. Anak-anak akan melakukan kompetisi dari pos ke pos. Pengetahuan mereka tentang Indonesia, gizi dan pengetahuan umum akan diuji, tujuan akhirnya adalah harta karun yang tak lain adalah buku yang bisa mereka bawa pulang," tutur Andayani.
Ketua pelaksana OTBA 2013 Zaliansyah Fitriadi menambahkan, satu lagi yang berbeda dari OTBA kali ini adalah kehadiran masyarakat umum, termasuk beberapa komunitas yang meramikan acara diantaranya WWF, Indonesia menyala, dan Goodreads Indonesia adalah tiga dari duabelas komunitas yang hadir dalam bazar komunitas.
"Kami mengundang masyarakat untuk berbagi dengan berdonasi buku untuk anak-anak taman bacaan. Kami juga bertekad menyuburkan budaya baca dengan berjejaring bersama komunitas-komunitas yang sevisi dengan 1001 buku," katanya.
OTBA 2013 juga mendapat dukungan dari Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK) yang memberikan buku cerita seri Tunas Integritas kepada pengelola TBA dalam workshop TBA bulan April lalu.
Pembukaan OTBA ditandai dengan pembunyian angklung oleh ketua Yayasan 1001 buku bersama juru bicara KPK, Johan Budi dan anak-anak perwakilan TBA, Rumah Tukik Anyer Banten.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013