Dinkes DKI: Renovasi faskes terus dilakukan untuk optimalkan kapasitas

semua wilayah ada

Jakarta (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pemerintah merenovasi sejumlah fasilitas kesehatan, contohnya rumah sakit umum daerah (RSUD), guna memaksimalkan kapasitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kemarin karena di beberapa titik rusak, sehingga ada beberapa titik enggak bisa dipakai," kata Ani ketika ditemui usai acara Anugerah Humas Jakarta 2023 pada Kamis.

Dia menjelaskan, pihaknya menyiapkan dana sebanyak Rp235 miliar dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk memperbaiki puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) dari berbagai wilayah di ibu kota.

"Pusat ada, Utara ada, semua wilayah ada," dia menjelaskan.

Dia menuturkan, adapun pada 2023, rumah sakit yang sudah direnovasi adalah RSUD Kalideres serta RSUD Kembangan.

Dia juga menyebut bahwa renovasi fasilitas kesehatan masih berlanjut pada 2024, termasuk berbagai puskesmas di tingkat kelurahan.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan RSUD Kalideres dan RSUD Kembangan pada Kamis (19/10). Dalam kesempatan itu, Heru mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta punya komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Salah satu bentuk dari komitmen tersebut, kata Heru, adalah peresmian kedua RSUD tersebut, yang menandai naiknya tipe RS tersebut, dari kelas D menjadi C.

Upaya lain, ujarnya, adalah dengan menganggarkan hingga Rp 2 triliun untuk uang premi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bagi tiga juta warga. Oleh karena itu, ujarnya, dengan besaran premi tersebut, tenaga kesehatan wajib memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

Heru juga mengimbau masyarakat untuk mengoptimalkan fasilitas kesehatan milik daerah.

"Ke RSUD daerah DKI Jakarta, ke Puskesmas-Puskesmas Kecamatan, Puskesmas Pembantu yang ada di kelurahan, tidak dirujuk ke tempat lain lho ya," katanya.

Dia juga menyebut bahwa inisiatif Dinkes DKI Jakarta, berupa aplikasi JakSehat, memudahkan penggunanya untuk melihat-lihat (window shopping) berbagai fasilitas RSUD. Dengan demikian, ujarnya, masyarakat tidak akan diperlambat atau dipersulit untuk mendapatkan akses kesehatan saat ke RSUD atau faskes milik daerah lainnya.