konsistensi jalurnya dipertahankan dengan memperhatikan infrastruktur penunjang

Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta fokus pada pemeliharaan dan mempertahankan infrastruktur penunjang jalur sepeda yang sudah ada karena pembangunannya sudah mencapai 314 km atau melampaui target.

"Yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan adalah melakukan pemeliharaan jalur sepeda itu. Lebih kepada bagaimana agar jalur sepeda konsistensi jalurnya dipertahankan dengan memperhatikan infrastruktur penunjang," kata Syafrin yang ditemui usai acara Anugerah Humas Jakarta 2023 di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, Dishub DKI tetap fokus dalam penyediaan lajur sepeda, seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan.

Adapun peraturan-peraturan yang menargetkan pembangunan lajur sepeda tersebut, ujarnya, adalah Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) 2017-2022 yang menargetkan 252,1 km, serta Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 88 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah yang menargetkan 298 km.

Dia mengatakan, per tahun 2023, ada total 314 km jalur sepeda yang sudah dibangun. Oleh karenanya, kata Syafrin, kini mereka fokus pada pemeliharaan fasilitas itu.

Syafrin mencontohkan, banyak stick cone yang ditabrak kendaraan roda empat. Kemudian, katanya, mereka mengganti stick cone itu dengan marka mata, yang dinilai lebih baik dan bermanfaat.

"Dan ini juga memperhatikan aspek keselamatan pengguna, baik itu pengguna sepeda dan pengguna jalan lainnya," dia menjelaskan.

Syafrin memastikan bahwa Jakarta akan selalu ramah kepada pesepeda.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya senantiasa berkomunikasi dengan sejumlah pihak, seperti Bike to Work (B2W) Indonesia, dalam perencanaan pembangunan jalur sepeda sepanjang 500 km secara bertahap hingga 2026.

Sebelumnya, Bike to Work (B2W) Indonesia mencabut predikat kota paling ramah sepeda dari Jakarta, karena mereka menilai Jakarta tidak konsisten dalam melakukan tata kelola, terutama dalam hal jalur sepeda.

Menurut Ketua B2W Indonesia Fahmi Saimima sejumlah inkonsistensi itu antara lain pengaspalan ulang 18 ruas jalan Ibu kota pada Mei 2023 dalam rangka KTT Asean, dan jalur sepeda yang sudah ditutup aspal tidak dikembalikan lagi seperti semula.

Lalu pada April 2023, ujarnya, terdapat rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, dengan membongkar pedestrian dan jalur sepeda.

"Oktober 2023. Draft Pembahasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2024, Pembangunan Lajur Sepeda Sebesar Rp.4.513.936.931 masuk dalam anggaran pengurangan/pengalihan, dan tidak dianggarkan kembali," dia menambahkan.

Baca juga: Pemprov DKI komitmen optimalisasi jalur sepeda

Baca juga: Heru: Jalur sepeda ditambah jika warga minta

Baca juga: Pengamat apresiasi komitmen Pemprov DKI soal jalur sepeda

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023