Meski sudah dalam kategori sangat baik, kita terus menentukan langkah-langkah ke depannya untuk mempercepat proses penurunan stunting

Tangerang (ANTARA) - Kepala DP3AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko menyatakan penurunan kasus stunting di Kota Tangerang telah berjalan dengan kriteria penilaian sangat baik ditandai dengan angka prevalensi yang sudah mencapai 11,8 persen, melampaui target secara nasional yakni 14 persen.

"Meski sudah dalam kategori sangat baik, kita terus menentukan langkah-langkah ke depannya untuk mempercepat proses penurunan stunting di Kota Tangerang," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko dalam acara Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tangerang Tahun 2023 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis.

Baca juga: Baznas salurkan bantuan logistik keluarga di Gunungkidul atas stunting

Jatmiko menuturkan, rapat koordinasi ini merupakan upaya menindaklanjuti hasil lokakarya yang sebelumnya telah digelar di setiap kecamatan. Maka itu pada kegiatan ini mengundang seluruh lapisan masyarakat yang terkait dengan kinerja penurunan stunting dari tim TPPS, Forkopimda Kota Tangerang, PKK, dharma wanita, kader posyandu, tenaga kesehatan sampai perusahaan-perusahaan yang selama bermitra dalam proses penurunan stunting di Kota Tangerang.

“Ke depan, kita akan terus melakukan pendataan, 'monitoring' lapangan, memberikan intervensi penanganan, serta terus menjalani sinergitas dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menjalankan proses penurunan stunting berjalan optimal,” katanya.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat atas upaya bersama dalam penurunan angka stunting di Kota Tangerang.

Baca juga: Khasiat temulawak untuk cegah "stunting" pada anak

"Berkat dukungan dan peran serta semua pihak, termasuk TNI Polri dan juga swasta, angka stunting bisa terus turun," katanya.

Berdasar pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, lanjut Sachrudin, Kota Tangerang menyumbang 3,5 persen penurunan prevalensi stunting di Provinsi Banten.

Angka prevalensi stunting Kota Tangerang turun dari angka 15,3 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Sedangkan angka prevalensi stunting Provinsi Banten sebesar 20 persen di tahun 2022. "Namun hal tersebut masih menjadi perhatian, karena target prevalensi stunting pada tahun 2024 adalah 9,06 persen," katanya.

Wakil Wali Kota menambahkan keseriusan penanganan stunting dilakukan melalui berbagai program, mulai dari yang bersifat preventif hingga kuratif, mulai dari pendampingan ibu hamil dan bayi melalui program Kader Srikandi hingga program Tatalaksana Gizi Buruk Segera Pulih (Laksa Gurih).

"Termasuk program pendampingan bagi calon pengantin untuk memberikan edukasi dan pemahaman," katanya.

Baca juga: IHO Jatim bantu penanganan stunting di Kabupaten Jember

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023