Setlist Last Dinosaurs berbahasa Indonesia

Lagu-lagu tersebut di antaranya, Aku Tak Bisa Menolong Kamu (I Can't Help You), Minggu Malam (Sunday Night), Memperbaiki (Repair), Pegunungan Alpen (Alps), Waktu dan Tempat (Time and Place), Akhir Pekan (Weekend) dan lainnya. "Lagu ini berjudul Minggu Malam," kata sang vokalis Sean Caskey yang sontak disambut tawa oleh para penonton.

Dengan mengusung genre yang belum jamak, yakni power pop, Last Dinosaurs mecoba menghadirkan musik yang ringan, namun tidak menghilangkan hentakan di setiap ritmenya.

Irama musik yang mengawinkan hentakan drum dan ritme gitar yang seakan berkejaran setidaknya mengingatkan kita akan band senegaranya Temper Trap atau pun band asal Prancis, Phoenix.

Penonton dibuat melompat-lompat kecil dengan dilantunkannya hits andalan "Honolulu".

"Jika kalian tahu lagu ini, melompat lah," seru Sean santai dengan kaus belel hitamnya.

Band indie yang pertama kali "manggung" di Jakarta itu tak ketinggalan bagi-bagi rezeki dengan para penggemar setianya.

Tote bag dan kaos terus dilemparkan dan disambut uluran tangan yang berkerumun di udara.

"Kalian pasti tidak sabar buat nonton Sugar Ray.. 'Every morning, they say hello..," Sean menggoda.

Band yang beranggotakan Sean Caskey pada vokal gitar, Lachlan Caskey lead gitar, Sam Bass dan Koyama drum itu pun menutup perjumpaannya dengan lagu Zoom (Mendekatkan).

Penggemar Last Dinosaurs Alfath (17) mengaku senang bisa menonton langsung band kesayangannya itu ditambah berhasil mendapatkan kaos dan setlist berbahasa Indonesia tersebut.

"Seneng banget parah. Emang ngincer band ini aja, sisanya main-main," katanya.

Alfath yang datang dari Bintaro, Tangerang bersama teman-temannya itu akan kembali menyaksikan Last Dinosaurs jika tampil di Jakarta lagi.

"Pokoknya keren, banget, gila!," katanya.