"Kemajuan teknologi akan mengubah praktik akuntansi secara signifikan, akan tetapi teknologi tidak akan sepenuhnya menggantikan peran para akuntan," ujar Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan teknologi akan terus mengubah bagaimana akuntansi dilakukan, tetapi keterlibatan manusia dalam menerapkan pengetahuan, interpretasi, dan analisis akan tetap menjadi hal yang penting dalam dunia akuntansi.
"Para akuntan harus tetap beradaptasi dan mengejar keterampilan-keterampilan baru untuk dapat berkembang di era digital," tambah dia.
Untuk meraih sukses di era digital sebagai seorang akuntan, lanjut dia, terdapat empat langkah kunci yang perlu dipertimbangkan, yakni meraih gelar sarjana, mengejar gelar lanjutan dan meraih sertifikasi profesional.
Sertifikasi profesional memberikan beragam manfaat bagi keberlangsungan karier seseorang. Sertifikasi profesional juga dapat menjadi modal untuk mendapatkan kepercayaan dari perusahaan.
Dosen Prodi Akuntansi UPH, Dr Mulyadi Noto Soetardjo Ak MCom CA CPA, mengatakan pihaknya berupaya menyediakan pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi untuk melahirkan akuntan yang kompeten di era digital.
"Salah satunya dengan menawarkan konsentrasi akuntansi digital, yang mencakup mata kuliah tentang sistem informasi akuntansi digital, pengolahan dan analisis data digital, audit digital, serta kecerdasan buatan dan dilengkapi fasilitas laboratorium yang memadai," kata Mulyadi. ***
Baca juga: Guru Besar sebut Indonesia masih kekurangan akuntan publik
Baca juga: Guru Besar FEB UI minta akuntan pahami keberlanjutan secara utuh
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru penggunaan jasa akuntan publik
Baca juga: Guru Besar FEB UI minta akuntan pahami keberlanjutan secara utuh
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru penggunaan jasa akuntan publik
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023