Semua orang ingin sukses dan berhak meraih kesuksesan dalam hidupnya, sehingga diperlukan jiwa sukarela dan berkarakter Pancasila,"
Mataram (ANTARA Newsa) - Pemuda Indonesia dituntut untuk memiliki jiwa sukarela dan berkarakter Pancasila sebagai kunci sukses hidup bangsa, karena karakter Pancasila sangat praktis untuk membimbing setiap orang menuju kesuksesan.
"Semua orang ingin sukses dan berhak meraih kesuksesan dalam hidupnya, sehingga diperlukan jiwa sukarela dan berkarakter Pancasila," kata profesional media sekaligus penyuluh perubahan Zaim Uchrowi, ketika berbicara pada "Workshop" Kesukarelaan Pemuda, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.
"Workshop" itu diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang pesertanya merupakan kalangan pemuda yang berasal dari berbagai provinsi di Kawasan Indonesia Timur.
Kemenpora menggelar "workshop" kesukarelaan pemuda dia dua lokasi selama 2013, yakni di Mataram, Pulau Lombok, NTB, pada 19-22 Juni dan di Sabang, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang dijadwalkan 16-19 Agustus 2013.
Zaim Uchrowi merupakan salah satu pembicara utama pada "workshop" yang dihadiri lebih dari 100 orang pemuda itu. Zaim memaparkan materi tentang jiwa kesukarelaan dan karakter pemuda.
Mantan Dirut PT Balai Pustaka (Persero) yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pengawas (Dewas) LKBN ANTARA itu mengatakan, karakter Pancasila sebagai konsep praksis dari nilai-nilai Pancasila dapat menjadi panduan praktis serta kunci sukses hidup bangsa Indonesia.
Ia melukiskan karakter Pancasila itu dalam konsep 5B yakni berdoa, bekerja sama, berhijrah, bekerja keras dan bercita-cita.
"Jika miliki 5 B itu maka akan punya daya lenting yang cukup tinggi untuk meraih kesuksesan bangsa," ujar pria kelahiran Magetan, 31 Januari 1961 itu.
Menurut penulis buku "Karakter Pancasila" itu, pembentukan karakter Pancasila harus dimulai dari diri sendiri sebelum merambah ke ranah yang lebih luas.
Ia menilai sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini belum sepenuhnya mengejawantahkan nilai Pancasila, atau kebanyakan hanya mengenal Pancasila secara tekstual tanpa proses pendalaman.
"Dalam diri manusia itu terdapat raga, pikiran, emosi, jiwa dan roh. Semuanya ada tingkatannya, dan semua itu harusnya mengandung sukarela dan karakter Pancasila dalam setiap diri orang Indonesia, agar kelak kita juga maju seperti Jepang yang berkarakter busyido (tentara samurai yang berdisiplin tinggi dan setia, serta siap melakukan haarakiri atau bunuh diri untuk dan atas nama keluhuran bangsa Jepang)," ujarnya.
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, menurut Zaim, disebabkan bangsa ini belum memiliki panduan praktis untuk meraihnya, sehingga mereka menempuh jalan pintas masing-masing.
Sebagai contoh, maraknya kasus korupsi, premanisme, penyalahgunaan wewenang, bahkan terorisme merupakan implikasi dari keinginan meraih sukses tanpa disertai panduan dan tuntunan yang benar.
Padahal, intisari panduan sukses itu sebenarnya telah terkandung dalam karakter Pancasila yang dapat dirumuskan dalam 5B.
"Setiap orang bisa sukses jika ia mau berhijrah baik secara fisik maupun nonfisik, selain itu juga harus bekerja keras, mampu bekerja sama, dan bercita-cita, serta selalu berdoa,"katanya.
Diakhir pembicaraannya, Zaim memotivasi Pemuda Indonesia untuk meningkatkan semangat sukarela dan tetap menjaga karakter Pancasila yang diimplementasikan melalui 5 B guna meraih kesuksesan dalam hidup berbangsa.(A058/B012)
Pewarta: Anwar Maga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013