Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM dalam laporan evaluasi tanggal 23 — 30 Oktober 2023 berharap warga mewaspadai potensi awan panas guguran Gunung Karangetang, di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

"Awan panas guguran pada periode evaluasi ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan b yakni Kali Kahetang, dan Kali Batuawang," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam laporan evaluasi yang dibagikan Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang dalam grup percakapan di Manado, Kamis.

Kondisi kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava, karakteristik awan panas guguran Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor.

"Warga juga diharapkan mewaspadai terjadinya lahar/banjir pada sungai-sungai di waktu hujan di puncak Gunung Karangetang," ujarnya.

"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga tingkat aktivitasnya masih pada level III siaga," ujarnya.

Dia berharap, dalam tingkat aktivitas siaga masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan dan tenggara.

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, ujarnya.


Baca juga: PVMBG catat 41 kali gempa embusan Gunung Karangetang
Baca juga: PVMBG: Gempa guguran Karangetang semakin menurun
Baca juga: PVMBG imbau warga Siau waspadai potensi awan panas guguran Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023