Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sejauh ini telah mendistribusikan lebih dari 1.000 tangki air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di daerah itu.
"Ini totalnya sudah 1.119 tangki air bersih kami salurkan. Ini data per Rabu (8/11) yang kami telah rekap dan mungkin masih bisa terus bertambah, menyesuaikan kebutuhan di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Kamis.
Untuk mengoptimalkan program mitigasi bencana kekeringan itu, BPBD Trenggalek mengerahkan empat armada truk tangki, dan setiap unitnya mampu membawa air bersih sebanyak 4 ribu hingga 6 ribu liter sekali pengiriman.
Selain mendistribusikan air bersih, petugas telah menyalurkan sebanyak 41 terpal, 55 tandon dan 367 jeriken.
Bantuan tersebut tak hanya berasal dari BPBD Trenggalek, namun cukup banyak juga bantuan dari BPBD Jatim.
"Kemudian ada juga dari dinsos, forum CSR, PMI, BRI hingga komunitas atau lembaga," katanya.
Dengan jumlah 38 desa atau kelurahan terdampak itu, lanjut Triadi, sebanyak 5.754 Kepala Keluarga (KK) dari 15.690 jiwa mengalami krisis air bersih.
Meskipun jumlah kekeringan lebih banyak jika dibandingkan tahun 2019, namun musim kemarau saat ini lebih kering jika dibandingkan tiga tahun sebelumnya karena pengaruh El-nino dan IOD.
"Apalagi musim kemarau saat ini lebih panjang, tahun lalu Oktober sudah hujan," katanya.
Baca juga: LKBN ANTARA salurkan bantuan air bersih dua kecamatan di Gunungkidul
Baca juga: BPBD: 30 desa di Probolinggo Jatim krisis air bersih
Baca juga: BPBD Jatim salurkan bantuan air bersih di Dusun Sambas Bangkalan
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023