Jakarta (ANTARA) - Danilla kembali menghadirkan karya anyarnya kali ini ia menghadirkan single bertajuk "Sarwa" yang diciptakannya di kota istimewa yaitu Yogyakarta.
Ditulis pada 2021 dalam kondisi yang sedang baik-baik saja, nanun nyatanya lagu ini menghadirkan nuansa sendu yang menjadi penggambaran nuansa hati Danilla saat merasa sendiri.
“Pas menulisnya gue membayangkan hal-hal sedih yang pernah menimpa gue. 'Sarwa' sebuah pernyataan tentang perasaan legowo," kata Danilla dalam keterangannya, Kamis.
Hal itu juga ditunjukkannya lewat visual untuk karya kali ini yang menampilkan mukanya tanpa polesan riasan sebagai simbol keikhlasan yang polos dan tak mengharapkan apa-apa.
Baca juga: Petra Sihombing rilis dua lagu baru
Baca juga: Album "Pop Seblay" gambarkan ekspresi diri Danilla
Sebagai latar penciptaan "Sarwa", beberapa tahun sebelumnya wanita kelahiran 1990 itu sempat mengalami kejadian yang tak mengeenakan yaitu difitnah dan dicemooh oleh lingkaran pertemanan internalnya.
Di tengah kesendiriannya di Kota Pelajar itu, tiba-tiba ia menemukan dirinya belum sepenuhnya bisa sembuh dari luka kebohongan tersebut.
Alhasil petikan jemarinya menuntun bait demi bait lantunan kepedihan, gundah gulana, serta perasaan alami seorang Danilla setiap kali ia terjebak dalam kesendirian.
Setelah menelurkan "Pop Seblay" sebagai album penuh ketiga yang menawarkan keriangan, Danilla ingin mengembalikan warna kelam yang memang telah menjadi kekuatan suaranya sejak debut dengan "Telisik"
Maka dari itu dipilihlah judul "Sarwa" untuk memaknai kebutuhan akan langkah tersebut.
“Kalau hati sudah sakit mending kita serahkan saja, entah sisi baik maupun buruk, taruh semuanya di atas meja. Jangan terlalu lama disimpan karena begitu kita mampu melepaskannya, nanti pasti ada hal baru yang lebih menarik hadir menyambut," kata Danilla menyimpulkan pesan karya barunya itu.
Dalam proses aransemen, lagu ini dikerjakan pada pertengahan 2023, merekam dengan gubahan orkestra murni tanpa piano yang meresonansi karakter jazz bariton khas Danilla.
Penata musik diserahkan kepada Aldi Nada Permana, sosok di balik album-album gemilang dari Afgan, Ardhito Pramono, dan Gamaliel.
Sementara bangku produser masih diduduki Lafa Pratomo sebagai kolaborator sejati Danilla semenjak pertama kali mulai berkarir.
“Keanggunan Danilla terletak di kegelapan dirinya. Itu sudah menjadi keunggulannya, 'Sarwa' memperlihatkan wajah aslinya sebagai seorang penyanyi,” kata Lafa Pratomo.
Danilla mempersembahkan “Sarwa” sebagai lampu penerang bagi orang-orang yang masih bergelut, sulit keluar dari sakit hati yang mereka rasakan.
“Lagu ini menjadi panggilan buat kalian yang terserang kepedihan mendalam untuk dapat mengikhlaskan semuanya. Gue pernah ada di posisi itu, dan begitu kita bisa menerimanya segala sesuatu akan kembali baik-baik saja,” tutup Danilla.
“Sarwa” disiapkan terbit serentak di berbagai wadah musik digital mulai 10 November 2023.
Baca juga: Tutup era "Pop Seblay" Danilla gelar konser gratis hari ini
Baca juga: Rahara dan Danilla hadirkan single "Lagu Untuk Berdua"
Baca juga: Teddy Adhitya kemas rasa cinta seluas samudra lewat mini album "Ocean"
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023