Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan mengapresiasi pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur sebagai salah satu alternatif pembiayaan dan sarana tunda jual yang efektif bagi petani.
Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat melakukan dialog dengan para petani di Desa Alas Sumur, Probolinggo, Minggu, SRG efektif dalam menghadapi panen raya karena biasanya pada masa tersebut, harga cenderung mahal.
"Resi Gudang ini dapat dijadikan agunan sepenuhnya tanpa dipersyaratkan adanya agunan lain. Selain itu, para pelaku usaha dapat menjaminkan Resi Gudangnya untuk memperoleh modal kerja dan kebutuhan pembiayaan," kata Menteri Gita melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Saat ini, terdapat dua gudang SRG di Kabupaten Probolinggo, yakni yang berlokasi di Desa Alas Sumur, Kecamtan Krakasan yang dibangun dari dana stimulus fiskal 2009 dengan kapsitas 1.500 ton. Sementara itu, gudang kedua berada di Desa Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar dan dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011 dengan kapasitas 1.400 ton.
Mendag berharap agar implementasi SRG di Kabupaten Probolinggo dapat lebih ditingkatkan melalui pemanfaatan gudang SRG yang dibangun maupun milik swasta yang berpotensi untuk menjadi gudang SRG.
"Besar harapan kami agar seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, perbankan, asuransi, pengelola gudang, dan kelompok tani dapat bersinergi serta berperan aktif dalam upaya peningkatan implementasi SRG di Kabupaten Probolinggo,” ujar Mendag.
Dia mengimbau beberapa persiapan yang harus dilakukan di daerah untuk mengimplementasikan SRG yaitu meliputi kelembagaan dalam SRG, sarana dan prasarana seperti gudang dan perlengkapannya, ketersediaan mesin pengering, serta kesiapan lembaga keuangan di daerah.
Selain itu, juga dibutuhkan peran Pemda dalam memberikan dukungan melalui kemudahan perizinan maupun sosialisasi, serta pemahaman teknis dari pelaku usaha yang terlibat dalam SRG.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013