Doha (ANTARA News) - Prancis memberikan perlengkapan pengobatan efek gas saraf sarin kepada oposisi Suriah.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius kepada wartawan di Doha, Sabtu mengemukakan negaranya telah mengirimkan "pengobatan yang dapat melindungi seribu orang."

"Ini berarti sudah banyak kehancuran oleh (Presiden Suriah) Bashar al-Assad kepada rakyatnya," kata Fabius setelah pertemuan "Sahabat Suriah" di Qatar, seperti dikutip AFP.

Sarin adalah gas saraf mematikan dan Amerika Serikat menuduh pemerintah menggunakannya untuk melawan pasukan pemberontak.

Sarin awalnya adalah pestisida lalu dikembangkan oleh para ilmuwan Nazi pada tahun 1938

Awal bulan ini Fabius mengatakan bahwa para ahli telah membawa sampel yang dianalisis kembali dari Suriah dan menyimpulkan bahwa agen saraf yang mematikan telah digunakan beberapa kali.

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis menuduh rezim Bashar menggunakan senjata yang dilarang, termasuk gas sarin, dalam serangan-serangannya.

Damaskus telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

(Uu.H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013