Medan (ANTARA News) - Dunia internasional melalui lembaga pangan dunia (food and agricultue organization/FAO) mengakui ketahanan pangan Indonesia dengan memberikan sebagai negara yang tidak memiliki kasus kelaparan.
Dalam dialog dengan sejumlah kelompok tani di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Sabtu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pengakuan dan penghargaan lembaga pangan PBB tersebut didapatkan tahun 2013.
Pihaknya merasa gembira, sekaligus menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai elemen masyarakat tani di Tanah Air sehingga Indonesia bisa mendapatkan penghargaan itu.
"Padahal targetnya pada 2016. Alhamdulillah, tiga tahun lebih cepat," katanya.
Menurut dia, pihaknya berkeyakinan lembaga internasional setingkat PBB memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri ketika memberikan penghargaan atas ketahanan pangan di Indonesia tersebut.
Salah satu pertimbangan tersebut diperkirakan dari aspek perbandingan produksi padi yang mencapai 39 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan hanya 33 juta ton.
"Dalam beberapa tahun ini, jarang terdengar ada busung lapar," katanya.
Namun, kata Mentan, pihaknya tidak membantah jika masyarakat miskin masih cukup banyak di Tanah Air yang jumlahnya berkisar 11 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Jika terdengar kasus gizi buruk, kondisi itu diperkirakan lebih pada aspek ketidakmampuan keluarga dalam mengatur asupan gizi terhadap anggota keluarganya.
Ia mencontohkan kasus di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat tentang adanya anak yang disebutkan mengalami kasus gizi buruk.
"Ternyata, makanannya ada tetapi orang tuanya kurang dapat mengatur asupan gizi," katanya tanpa menjelaskan secara detail tentang nama korban dan daerah yang mengalami gizi buruk itu.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013