Pendekatan total system ini adalah menganggap seluruh industri penerbangan sebagai satu kesatuan sistem.

Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Udara siap menerapkan pendekatan total system dalam prosedur keselamatan terbangnya mengingat persoalan keselamatan bukan hanya urusan penerbang dan mekanik pesawat, melainkan keseluruhan sistem yang ada dalam organisasi Angkatan Udara.

Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya TNI A. Gustaf Brugman pada acara seminar nasional tentang keselamatan penerbangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pendekatan total system menyatukan aspek teknis, faktor manusia, dan manajemen/organisasi dalam keselamatan penerbangan.

"Pendekatan total system ini adalah menganggap seluruh industri penerbangan (beserta aspek-aspek keselamatan di dalamnya, red.) sebagai satu kesatuan sistem," kata Wakasau membacakan pidato Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat acara seminar.

Demi mewujudkan itu, Pusat Kelaikan, Keselamatan Terbang, dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau) mengumpulkan para praktisi dari Singapura dan Australia, kemudian pakar-pakar keselamatan terbang dalam acara seminar tersebut membahas pendekatan total system dalam prosedur keselamatan penerbangan.

Para pakar dan praktisi itu, kata dia, berbicara dalam seminar nasional bertajuk Strategi Pembangunan Total System in Aviation Safety Guna Mewujudkan Generative Safety Culture TNI Angkatan Udara.

"Saya berharap seminar ini dapat menjadi sarana untuk sharing knowledge (berbagi pengetahuan) untuk mendapatkan lesson learned (pembelajaran), dan best practices (praktik terbaik) dari berbagai narasumber dalam menerapkan dan mengelola total system di lingkungan TNI Angkatan Udara," kata Wakasau membacakan pidato Kasau.

Baca juga: Falcon 8X baru resmi perkuat TNI AU, gantikan unit pinjaman Dassault
Baca juga: TNI AU aktifkan skadron pendidikan pesawat nirawak di Tasikmalaya

Pada acara yang sama, Kepala Pusat Kelaikan, Keselamatan Terbang, dan Kerja TNI AU Marsekal Muda TNI Benedictus Benny K. menilai pendekatan total system sebagai keniscayaan mengingat paradigma keselamatan penerbangan pun telah bergeser sejak pertengahan 1990-an.

"Fokus pada keselamatan telah bergeser ke faktor organisasi yang menyatakan bahwa accident maupun incident tidak hanya disebabkan oleh faktor teknis dan manusia, tetapi juga oleh faktor organisasi yang saling terkait," kata Marsda Benny.

Oleh karena itu, dia memandang perlu adanya pendekatan total system yang komprehensif dalam mengelola dan mengoperasikan sistem penerbangan secara keseluruhan menuju tercapainya keselamatan terbang dan kerja.

Dalam acara itu, praktisi dan pakar yang membagikan pandangannya soal total system, antara lain, Air Commodore (setingkat marsekal pertama) Anthony Jones dari Angkatan Udara Australia (RAAF), Kolonel Nick Wong Wai dari Angkatan Udara Singapura (RSAF), dan pakar keselamatan penerbangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hisar M. Pasaribu.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023