Beijing (ANTARA) - Produk Domestik Bruto (PDB) riil China diproyeksikan tumbuh 5,4 persen pada 2023, demikian pernyataan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada Selasa (7/11).
"Perekonomian China berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target pertumbuhan pemerintah tahun 2023, yang mencerminkan pemulihan kuat pasca-COVID," demikian pernyataan yang disampaikan Gita Gopinath, Deputi Direktur Pelaksana Pertama IMF, usai melakukan kunjungan ke China.
Sebuah tim IMF yang dipimpin oleh Sonali Jain-Chandra, Kepala Misi IMF untuk China, mengunjungi China dari 26 Oktober hingga 7 November untuk melakukan sejumlah diskusi terkait Konsultasi Pasal IV 2023.
Tim misi tersebut menggelar berbagai diskusi yang konstruktif dengan para pejabat senior pemerintah, People's Bank of China, perwakilan sektor swasta, dan akademisi untuk bertukar pandangan perihal prospek dan risiko perekonomian, kemajuan dan tantangan reformasi, serta respons kebijakan.
Gopinath turut berpartisipasi dalam sejumlah diskusi kebijakan, dan mengeluarkan pernyataan itu pada akhir kunjungannya.
Dalam sebuah konferensi pers di akhir misi itu pada Selasa di Beijing, Gopinath mengatakan bahwa proyeksi tersebut mencerminkan revisi kenaikan 0,4 poin persentase pada 2023 relatif terhadap World Economic Outlook yang dirilis pada Oktober, karena hasil kuartal ketiga (Q3) yang lebih kuat dari perkiraan dan pengumuman kebijakan baru-baru ini.
"Kepemimpinan China yang terus berkembang dalam mengatasi tantangan-tantangan global, seperti iklim dan krisis utang, sangat penting bagi China dan dunia. Peran China dalam mendukung restrukturisasi utang di negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan disambut baik, dan kemajuan yang berkelanjutan diperlukan untuk pembebasan utang yang tepat waktu," papar pernyataan itu.
Thomas Helbling, Wakil Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, dalam konferensi pers tersebut mengatakan bahwa peluang-peluang China di masa depan berasal dari fundamental yang baik, termasuk sumber daya manusia dan lingkungan bisnis yang baik.
China telah meningkatkan rantai nilai dan memperkuat penelitian dan pengembangan (litbang), kata Helbling, seraya menambahkan bahwa "kami berharap litbang dan inovasi akan memainkan peran besar di masa depan."
PDB China mengalami ekspansi 4,9 persen pada Q3, naik 1,3 persen dibandingkan kuartal kedua (Q2). PDB China tumbuh 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tiga kuartal pertama 2023, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
China hanya membutuhkan pertumbuhan PDB sebesar 4,4 persen (yoy) di kuartal keempat untuk memenuhi target pertumbuhan tahunannya sekitar 5 persen.
Menyusul rilis data ekonomi China untuk tiga kuartal pertama, dengan kinerja Q3 yang melampaui ekspektasi pasar, sejumlah lembaga keuangan internasional telah menyatakan optimisme mereka terhadap prospek pertumbuhan China pada 2023, dengan mengatakan bahwa faktor-faktor positif sedang terakumulasi.
UBS menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB China pada 2023 menjadi 5,2 persen dari sebelumnya sebesar 4,8 persen, sementara Deutsche Bank, Nomura, dan JP Morgan telah menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB China setahun penuh karena semakin banyaknya data yang menunjukkan optimisme.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023