Saya datang ke Bengkalis dan juga Rokan Hilir bersama Pak Menteri (Menteri Lingkungan Hidup), berkordinasi dengan Pak Bupati (Bupati Rokan Hilir dan Bengkalis),"
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Balthasar Kambuaya meninjau langsung upaya pemadaman kebaran lahan dan hutan yang masih terjadi di Bengkalis dan Rokan Hilir, Riau.
"Saya datang ke Bengkalis dan juga Rokan Hilir bersama Pak Menteri (Menteri Lingkungan Hidup), berkordinasi dengan Pak Bupati (Bupati Rokan Hilir dan Bengkalis)," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif usai melakukan gelar pasukan penanggulangan asap di Riau yang dilaksanakan di Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan menggunakan pesawat milik BNPB untuk melakukan koordinasi dan peninjauan pemadaman langsung di Rokan Hilir dan Bengkalis. Sedangkan pesawat lain yakni pesawat Cassa dan Hercules milik TNI AU untuk menyemai hujan dan tiga helikopter akan digunakan untuk melakukan "water boombing" ke titik panas.
Berdasarkan informasi dari NOAA, ia mengatakan terdeteksi 11 titik panas pada Sabtu pagi (22/6). Data tersebut akan terus diperbaharui oleh BNPB berdasarkan rangkuman informasi dari NOAA, LAPAN, dan BMKG.
"Informasi hanya satu pintu sekarang hanya dari BNPB. Kita akan informasikan resmi setiap pagi dan sore di Posko BNPB yang kita buat di Lanud TNI AU Roemin Nurjadin," ujar dia.
Jika selama ini masih ada kesimpang-siuran informasi dan data mana digunakan oleh Indonesia, ia menegaskan BNPB menggunakan rangkuman data dari NOAA, LAPAN, dan BMKG saja.
Sementara koordinasi lapangan yang ia lakukan bersama MenLH mendatangi lokasi yang disebutkan memiliki banyak titik panas yakni Rokan Hilir dan Bengkalis.
Meski demikian, ia mengatakan pemadaman api dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Riau dan diprioritaskan di wilayah yang terdeteksi memiliki titik panas terbesar.(*)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013