Wellington (ANTARA News) - Otoritas sepak bola Selandia Baru pada Sabtu menyambut hangat penyelidikan FIFA terkait kelayakan Andrew Durante yang lahir sebagai warga negara Australia untuk bermain di kualifikasi Piala Dunia, dengan mengatakan mereka sebaiknya mengklarifikasi statusnya.

Penyelidikan disiplin telah diluncurkan terhadap Selandia Baru di tengah berbagai klaim bahwa mereka memainkan pemain yang tidak memenuhi persyaratan pada pertandingan terakhir mereka di fase grup zona Oseania melawan Kepulauan Solomon pada Maret.

FIFA tidak menyebut identitas sang pemain, namun Federasi Sepak Bola Selandia Baru (NZF) mengonfirmasi bahwa klaim itu ditujukan terhadap Durante yang mendapatkan kewarga negaraan Selandia Barunya beberapa pekan sebelum pertandingan.

Meski belum mendapat izin dari FIFA, ia bermain saat negaranya menang 2-0 atas Kepulauan Solomon yang sebenarnya tidak berpengaruh lagi bagi Selandia Baru, setelah tim berjuluk All Whites itu telah mengamankan tiket playoff antar benua pada November.

Isu yang diangkat adalah apakah masa tiga bulan yang dihabiskan kapten Wellington Phoenix ini sebagai pemain pinjaman di klub Australia Sydney FC pada 2011 berpengaruh pada persyaratan FIFA untuk menetap lima tahun berturut-turut sebelum seseorang dapat mengubah kewarganegaraannya.

NFZ berargumen bahwa ia masih berdomisili di Selandia Baru selama periode itu dan ingin semua masalah diselesaikan sebelum mereka memainkan pertandingan playoff kualifikasi melawan tim peringkat keempat kualifikasi zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF) pada November.

"Penyelidikan-penyelidikan akan membantu kami membersihkan masalah seputar kelayakan sang pemain, dan kami akan bekerja sangat dekat dengan FIFA untuk memecahkan masalah ini," kata ketua eksekutif NZF Grant McKavanagh kepada New Zealand Herald.

Jika keputusan FIFA menyatakan Selandia Baru bersalah maka mereka dikurangi tiga angka dari hasil pertandingan melawan Kepulauan Solomon, dan masih akan tetap memuncaki kualifikasi grup Oseania.

Oseania, konfederasi terlemah dari enam konfederasi FIFA, tidak mendapatkan tiket otomatis lolos untuk ke Piala Dunia Brazil 2014, demikian AFP.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013