... sudah menaikkan tarif dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 sampai Rp50.000... "
Kendari, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Selalu terjadi, saban BBM subsidi dinaikkan, harga dan tarif berbagai jasa dan barang keperluan naik melebihi kewajaran tanpa ada kendali memadai dari pemerintah. 

Kali ini di Sulawesi Tenggara; supir-supir bis antarkota menaikkan tarif jasanya secara sepihak. Alasannya jelas dan klasik sekali: BBM subsidi solar sudah naik harga. 

Salah seorang sopir angkutan antarkota Kendari tujuan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Bagan (41), di Kendari, Sabtu mengaku menaikkan tarif secara sepihak karena dia harus membeli solar subsidi Rp6.500 per liter.

"Kalau kita masih menerapkan tarif angkutan umum sebelum BBM naik, Rp30.000 per penumpang, jelas kami rugi sebab kami membeli BBM sudah harga baru, Rp6.500 per liter," katanya.

Makanya, ujar Bagan, sejumlah sopir angkutan umum Kendari tujuan Tinanngea dan kecamatan lain di Konawe Selatan, sudah menaikkan tarif dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 sampai Rp50.000.

"Kalau nanti pemerintah menetapkan tarif baru untuk angkutan antarkota, kami akan tunduk pada tarif yang ditetapkan pemeirntah," kata Bagan, yang sudah mengutip tarif Rp40.000 per penumpang.

Sementara itu salah seorang penumpang angkutan antarkota, Jono (39), sangat keberatan dengan tarif yang ditentukan sepihak oleh para sopir angkutan antarkota tersebut.

"Kalau kita tidak mengikuti keinginan sopir membayar tarif Rp40.000 ke Tinanggea, ya kita tidak bisa berangkat, Pak," katanya.

(SO32)

Pewarta: Sarjono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013