Jakarta (ANTARA) - Pemain Belgia berdarah Indonesia Radja Nainggolan bersikap realistis saat melihat peluang tim nasional Indonesia U-17 dalam melakoni perjalanan di Piala Dunia U-17 2023.

Radja yang ditunjuk PSSI menjadi salah satu duta Piala Dunia U-17 menyatakan belum mengenal timnas Indonesia yang diturunkan pada ajang dwi tahunan itu, namun menginginkan mereka dapat memperlihatkan permainan terbaiknya.

"Untuk saya, yang terpenting adalah memberikan yang terbaik dan hasilnya tidak terlalu penting karena kemampuan Indonesia masih di bawah rata-rata. Namun, untuk masyarakat, untuk organisasi (PSSI), untuk bisa bermain di Piala Dunia U-17 di Indonesia ini adalah sesuatu yang bisa dibanggakan," kata Radja saat ditemui di Mandiri Club, Jakarta, Rabu.

"Mungkin, akan ada keajaiban dalam sepak bola. Mereka bisa mendapatkan hasil yang bagus, tetapi tergantung seberapa kuat mereka mengejar itu," tambah mantan pemain Inter Milan dan AS Roma itu.

Pada Piala Dunia U-17, timnas Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko. Semua pertandingan Grup A akan dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kecuali pertandingan terakhir antara Ekuador melawan Panama yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo.

Dalam kesempatan itu, Radja juga meyakini jika pemain-pemain berdarah Indonesia seperti dirinya dapat dibujuk untuk memperkuat timnas Indonesia maka Indonesia akan memiliki tim nasional yang kuat.

"Mungkin pilihan yang tepat adalah bermain untuk negara di mana Anda tinggal. Namun, pada akhirnya, jika Anda melihat beberapa pemain yang memiliki darah Indonesia yang bisa bermain untuk negara ini, mereka bisa buat tim yang hebat," ujar Radja.

Baca juga: PSSI ajak Radja dan Sabrina promosikan Piala Dunia U-17

Sebagai pemain, Radja sudah memasuki masa senja karena kini ia telah berusia 35 tahun. Namun ia menyatakan bahwa dirinya saat ini tidak berminat untuk menjadi seorang pelatih.

"Saya tidak datang ke sini untuk menjadi pelatih, saya melihat diri saya sebagai seorang pesepak bola. Saya masih memiliki fisik yang bagus, saya pikir masih bisa bermain beberapa tahun ke depan," tutur Radja.

Sepanjang kariernya, Radja lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkarier di Liga Italia. Selain Inter dan Roma, ia juga pernah membela Piacenza, Cagliari, dan SPAL. Radja juga pernah satu musim membela klub Belgia Antwerp pada musim 2021/2022.

Baca juga: Jerman U-17 optimistis lolos ke 16 besar meski bersaing di grup berat
Baca juga: Bukan hanya tampil baik, timnas Brazil juga ingin tampil menghibur

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023