Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta guru agar memiliki kemampuan dan keterampilan tambahan untuk semakin meningkatkan kualitas pembelajaran.

"Sebenarnya kami melalui Dinas Pendidikan terus memberikan apresiasi. Bagaimana kami mendorong guru-guru lebih banyak ilmunya. Ilmu itu tidak statis tetapi dinamis," katanya, di Semarang, Rabu.

Perempuan yang akrab disapa Ita tersebut juga mengapresiasi prestasi yang ditorehkan delapan guru dan tenaga kependidikan (GTK) asal Kota Semarang yang lolos seleksi guru inovatif dan dedikatif menjelang Hari Guru Nasional 2023.

Baca juga: Wali Kota Semarang ajak guru tingkatkan penguasaan digital

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menyenangkan, kata dia, Pemerintah Kota Semarang berkomitmen memberikan fasilitas dan ruang peningkatan kompetensi guru di Kota Semarang.

"Nanti ada pelatihan, peningkatan kompetensi, dan tentang kurikulum," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.

Ia kembali menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) wajib memiliki kompetensi, termasuk dengan guru dan tenaga kependidikan, mengacu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 Tentang ASN yang telah ditetapkan dan diundangkan pada 31 Oktober 2023.

Dalam UU ASN terbaru itu, pengembangan kompetensi diatur dalam peraturan pelaksanaan yang harus ditetapkan maksimal enam bulan terhitung sejak diundangkan.

Baca juga: Pemkot Semarang genjot program sekolah swasta gratis

"Sekarang kami lakukan uji kompetensi. Pada saat enam bulan setelah diberlakukan UU ASN harus ada talenta penuh, tidak ada lagi pansel. Mereka harus punya skill tambahan," katanya.

Oleh karena itu, ia menginginkan perencanaan proses pelatihan dan pengembangan kompetensi diri pada masing-masing guru.

"Saya sudah meminta Disdik membuat perencanaan, bisa memanggil guru-guru agar dilatih oleh trainer yang sesuai dengan kompetensinya," kata Ita.

Selain itu, Ita mengaku sedang fokus dalam penanganan kasus perundungan yang marak di dunia pendidikan.

Baca juga: Pemkot Semarang gratiskan 41 sekolah swasta

"Kami minta guru bimbingan konseling dalam penanganan perundungan ini harus dilakukan terus-menerus. Pendekatannya harus masif namun humanis. Harus memahami pola pikir pelajar zaman sekarang juga," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023