Saat ini tidak semua sekolah memiliki Guru BK

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (PB ABKIN) Muh Farozin menyebutkan kebutuhan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia saat ini mencapai 242 ribu orang.

“Kebutuhan 300 ribu Guru BK dikurangi jumlah Guru BK yang ada sejumlah 58 ribu sehingga kekurangannya 242 ribu Guru BK,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu.

Farozin menuturkan jumlah Guru BK di Indonesia yang ada saat ini adalah sebanyak 58 ribu baik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS. Sementara jumlah siswa di Indonesia dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, berdasarkan data Kemendikbudristek mencapai 45 juta orang.

Baca juga: Legislator: Optimalkan pembinaan guru BK untuk cegah perundungan

Apabila menggunakan asumsi rasio Guru BK dan siswa, kata dia, sesuai aturan yang ada maka satu Guru BK seharusnya memegang 150 siswa sehingga dibutuhkan 300 ribu Guru BK untuk 45 juta siswa.

Dari hal tersebut, kata dia, maka diketahui bahwa kekurangan Guru BK di Indonesia adalah sebanyak 242 ribu karena yang telah existing baru sebanyak 58 ribu Guru BK.

“Saat ini tidak semua sekolah memiliki Guru BK,” ujarnya.

Farozin mengatakan kekurangan Guru BK yang mencapai 242 ribu orang itu membuat banyak sekolah tidak memiliki Guru BK sehingga kebutuhan ini harus segera dipenuhi.

Baca juga: Kemenag gandeng guru BK madrasah se-DIY edukasi siswa cegah stunting

“Bahkan secara populasi Guru BK di Indonesia hanya 33 ribu dari 18,8 juta siswa. Artinya realitas rasio Guru BK dan siswa adalah 1:570,” katanya.

Ia menegaskan peran Guru BK sangat sentral dalam pembentukan kualitas siswa yang unggul, karena mereka telah dibekali berbagai ilmu untuk mendukung psikologis siswa, termasuk membantu saat siswa mengalami kendala di sekolah.

Ia menjelaskan Guru BK pada dasarnya telah dibekali kapasitas untuk mendeteksi dini adanya perundungan dan dapat memitigasi problematika perilaku mal-adaptif yang dialami siswa baik secara individual maupun dalam relasi sosial sehari-hari.

Guru BK biasanya secara simultan tidak hanya melakukan konseling individual namun juga pendekatan konsumtif dan home visit kepada pihak keluarga maupun orang-orang terdekat untuk mendapat gambaran utuh tentang permasalahan peserta didik.

Baca juga: Guru BK bantu siswa pahami potensi diri dan bantu atasi masalah mental

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023