... untuk membayar tagihan air. Kebetulan belum diputus PDAM... "Yogyakarta (ANTARA News) - Maksud pemerintah, dana BLSM diberikan untuk menunjang keperluan hidup sehari-hari warga atas "resiko" susulan kenaikan harga BBM subsidi. Namun, masyarakat akan memanfaatkan dana itu untuk membayar hutang dan tagihan lain.
"Sudah lima bulan saya tidak bisa bayar tagihan PDAM. Uang ini akan digunakan untuk membayar tagihan air. Kebetulan belum diputus PDAM," kata warga Kelurahan Pringgokusuman, Karmi, di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Sabtu.
Rata-rata tagihan air dalam satu bulan adalah Rp55.000.
Perempuan berusia 54 tahun tersebut sehari-hari bekerja berjualan nasi bungkus di Staiun Tugu dengan pendapatan yang tidak pasti.
Sementara itu, Painem (80), mengatakan akan memanfaatkan uang yang diterimanya untuk menambah modal usaha berjualan nasi bungkus di Pasar Beringharjo.
"Harga bahan kebutuhan pokok di pasar sudah naik sehingga hasil penjualan nasi bungkus kemarin sudah tidak dapat digunakan untuk membeli bahan makanan. Uang ini akan digunakan untuk kulakan," kata warga Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, yang datang ke kantor pos diantar anak laki-lakinya.
Hal senada dinyatakan Hari Sukihartono yang akan memanfaatkan BLSM itu untuk menambah modal usahanya membuat tas sepeda motor.
"Namanya kerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Karenanya, uang ini bisa digunakan untuk tambahan modal usaha," katanya.
Meskipun pencairan BLSM hari pertama di Kota Yogyakarta baru dikhususkan untuk 1.091 warga di Kecamatan Gedongtengen, namun ada sejumlah warga dari kecamatan lain yang ikut datang ke kantor pos.
Seperti yang dialami warga Kecamatan Wirobrajan Untung Wahyono yang terpaksa pulang dengan tangan kosong.
"Dari informasi petugas pos yang mengantarkan surat, uang BLSM bisa diambil hari ini di Kantor Pos Besar. Tetapi ternyata masih harus menunggu jadwal," katanya.
(E0130
Pewarta: Eka A Rusqiyati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013