Pantauan Antara, Jumat malam, sekitar pukul 22.20 WIB pengelola SPBU mengeluarkan informasi bahwa premium habis.
Pesan yang ditulis dengan kertas ditempel di sebuah tong sampah dan marka jalan yang ditaruh di depan masuk SPBU.
"Kami sudah kehabisan stok, pesanan kami belum dikirim jadi sudah tidak bisa melayani," ujar Maryono, staf SPBU tersebut saat ditemui di lokasi.
Maryono menyebutkan, selama satu hari ini mereka telah menjual 19.000 liter premium dan 1000 liter solar.
Jumlah tersebut telah melebihi penjualan normal di SPBU tersebut yang rata-rata perhari 13.000 liter.
"Pembelian premium sudah melebihi kapasitas kami, jadi sudah habis," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya udah melakukan pemesanan 16 kl ke Pertamina untuk penjualan hari Jumat. Tetapi, hingga malam pesanan tersebut belum diantarkan.
"Kami sudah telpon pihak Pertamina Plumpang, tetapi belum ada jawaban," katanya.
Menurut Maryono, keterlambatan pengiriman premium tersebut merugikan pihaknya karena tidak bisa melayani pembeli dengan maksimal.
Kehabisan stok di SPBU Jalan Semeru hanya terjadi pada premium, hingga pukul 22.45 WIB mereka hanya memiliki stok 1,5 ton. Sementara pembeli terus berdatangan.
Untuk solar mereka sudah menjual hampir 1.000 liter sementara normalnya mereka hanya menjual 500 liter.
Hingga pukul 22.45 WIB stok solar di SPBU tersebut tinggal 1 ton.
Maryono menyebutkan, pihaknya tetap beroperasi selama 24 jam, walau biasanya sehari-harinya mereka hanya beroperasi sampai pukul 22.00 WIB.
"Kami tetap buka 24 jam, tapi yang dilayani hanya pertamax dan solar," katanya.
Sementara itu, sejumlah kendaraan yang ingin membeli di SPBU Jalan Semeru banyak yang berbalik arah ketika mengetahui stok premium habis.
Di lain tempat, sejumlah SPBU hingga pukul 22.50 WIB masih dipadati pembeli seperti Jalan Pajajaran dan Sholis Iskandar.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013