Orang akan lebih menghargai sejarah, wisata dan budaya akan mengikuti
Bukittinggi,- (ANTARA) - Politisi Fadli Zon mengungkap perlunya Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memperbarui brand atau nama daerahnya dari kota wisata menjadi kota perjuangan sebagai langkah strategis untuk kemajuan kota terbesar kedua di Sumbar itu.
"Diubah, harus ada rebranding, kalau untuk wisata, banyak kota sebagian besar di Indonesia lainnya yang memang menjadi daerah wisata. Bukittinggi memiliki keunikan sendiri yang tidak dimiliki daerah lain sebagai kota sejarah perjuangan," kata Fadli Zon di Bukittinggi, Rabu.
Ia menyebutkan alasan utama rebranding itu dengan banyaknya tokoh bangsa yang lahir di Bukittinggi dan peran daerah ini dalam perang kemerdekaan.
"Bukittinggi itu kota perjuangan, pernah menjadi ibu kota negara Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Banyak lahir tokoh bangsa dan tokoh perjuangan termasuk proklamator Bung Hatta," kata dia.
Dengan menjadi kota perjuangan, menurutnya Bukittinggi akan mendapatkan kemudahan akses dari pemerintah pusat dengan latar belakang perjuangan yang disandangnya.
Baca juga: Napak tilas perjalanan proklamator di rumah kelahiran Bung Hatta
Baca juga: Dengan prokes ketat, wisata Jam Gadang Bukittinggi kembali dibuka
Ia mengungkapkan usulan itu sudah disampaikan sejak lama dan meminta pemerintah daerah setempat untuk sebaiknya dideklarasikan secepatnya sejak awal.
"Harus dideklarasikan sejak awal, saya imbau wali kota dan DPRD untuk segera mengubahnya. Dicek lagi nama-nama pahlawan, saya menyarankan bahkan nama-nama jalan semuanya diganti ke nama pahlawan," kata Fadli.
Ia menambahkan jika rencana ini direalisasikan, maka identitas kota akan menjadi berbeda diikuti parameter lainnya.
"Orang akan lebih menghargai sejarah, wisata dan budaya akan mengikuti. Tempat kediaman tokoh bangsa yang pernah lahir atau bertempat tinggal di Bukittinggi harus diberikan identitas. Ini menjadi narasi kota perjuangan tadi," katanya.
Baca juga: Bukittinggi tawarkan 10 pilihan destinasi wisata liburan Lebaran
Baca juga: "Hatta Memorial Heritage" jadi wisata sejarah di Bukittinggi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023