Jakarta (ANTARA News) - Jelang kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan diumumkan malam ini, antrian panjang kendaraan roda empat seperti mobil, bus, truk dan kendaraan roda dua terjadi di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) milik Pertamina yang terletak di Jalan Ciater Barat, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Dari pantauan ANTARA News di SPBU tersebut, antrian panjang membuat lalu lintas menjadi macet."Antrian sudah terjadi sejak pukul 19.00 WIB," kata salah seorang petugas kepolisian dari Polsek Tangerang Selatan,
Aiptu Waljiya kepada ANTARA News di SPBU Ciater Barat, BSD, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Jumat malam.Waljiya menambahkan, hingga saat ini, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh para pengendara sepeda motor maupun sopir-sopir.
"Sejauh ini masih lancar, tak ada masalah," ungkapnya didampingi dua orang anggota TNI dari Koramil 04 Tangerang Selatan.
Sementara itu, pengendara sepeda motor, Sutrisno, mengaku, kenaikan BBM yang akan diumumkan oleh pemerintah berdampak pada ekonomi masyarakat.
"Bukan soal naik atau tidaknya BBM. Tapi dampaknya kepada kehidupan ekonomi rakyat. Bayangkan, belum BBM naik, harga kebutuhan bahan pokok sudah melambung. Apalagi kalau BBM sudah naik harganya," ungkap pria yang sehari-hari bekerja di Jakarta dengan mengendarai sepeda motor itu.
Dirinya hanya pasrah bila pemerintah menaikkan harga BBM."Apa mau dikata pak, kebutuhan naik, tapi gaji gak naik. Ya, terpaksa dikencangkan ikat pinggang. Harga-harga kebutuhan bahan pokok gak mungkin turun," imbuhnya.
Lalu bagaimana nasib sopir truk yang sehari-hari mengangkut pasir, Anwar (42 tahun). Tak jauh beda dengan Sutrisno. Anwar mengatakan, dengan kenaikan harga solar, walaupun tidak banyak, tetap berpengaruh pada pendapatannya.
"Pastilah pak, akan berkurang. Sementara kita menjual pasir, harganya sudah pasaran, gak bisa dinaikkan sama sekali. Kalau dinaikkan harga pasir, pasti pembeli bertanya dan bisa-bisa hilang langganan kita," kata Anwar.
Tak hanya itu saja, naiknya harga BBM jenis solar juga akan berdampak kepada kebutuhan bahan pokok."Kita harus berhemat lah, beli kebutuhan bahan pokok yang sesuai kantong saja," ungkapnya.(*)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013