Kami mau Indonesia jadi negara yang memberikan bantuan untuk negara lain.

Jakarta (ANTARA) - Bakal Calon Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pihaknya akan memanfaatkan rawa untuk mencapai swasembada pangan apabila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Menurut perhitungannya, Indonesia memiliki sekitar 20 juta hektare rawa yang belum dimanfaatkan.

"Kami ada teknologinya membuat sawah di lahan rawa, membuat kebun jagung di rawa, kami sudah melaksanakan percobaan, bahkan lebih murah daripada sawah biasa. Air tidak jadi masalah," kata Prabowo dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Prabowo mengatakan bahwa pemanfaatan rawa untuk menghasilkan pangan dapat meningkatkan produksi pangan Indonesia sehingga pencapaian target swasembada pangan akan lebih cepat.

"Dengan memanfaatkan 5 juta sampai 6 juta hektare rawa, Indonesia sudah swasembada pangan," katanya.

Apabila swasembada pangan tercapai, kata Prabowo, Indonesia dapat membantu negara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Bahkan, Indonesia berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.

"Indonesia sudah hitung, 3 tahun swasembada pangan. Setelah itu, Indonesia sudah bisa menjadi lumbung pangan dunia,"

Apabila kelak terpilih menjadi presiden, Prabowo menargetkan lumbung pangan akan bergerak mulai dari level desa.

"Kami mau menghidupkan lagi lumbung pangan desa, lumbung pangan kecamatan, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan provinsi, dan lumbung pangan nasional. Nantinya saya optimistis Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo.

Program swasembada pangan, lanjut Prabowo, merupakan konsep yang telah digaungkan sejak 20 tahun lalu, terlebih kekhawatirannya atas krisis pangan dunia kini telah terjadi.

"Tidak ada negara merdeka yang tergantung makannya pada bangsa lain. Sekarang terbukti, dengan perang Rusia-Ukraina, banyak negara tidak mau jual pangan," ujar Prabowo.

Ia menginginkan Indonesia menjadi negara mandiri, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Kami tidak mau lagi Indonesia jadi tukang minta bantuan. Kami mau Indonesia jadi negara yang memberikan bantuan untuk negara lain," katanya.

Baca juga: Prabowo: Kita harus kembali pada ekonomi Pancasila
Baca juga: Anies janji benahi permasalahan pasar tradisional bila terpilih
Baca juga: Ganjar tekankan optimalisasi ekonomi hijau biru hingga digital


Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md., dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Rina Nur Anggraini
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023