Dhaka (ANTARA) - Pemerintah China mengirimkan pasokan bantuan darurat untuk penanganan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Bangladesh.
Duta Besar China untuk Bangladesh Yao Wen menyerahkan bantuan itu kepada Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh Zahid Maleque dalam upacara serah terima di Dhaka pada Selasa (7/11).
Yao mengungkapkan bahwa China dan Bangladesh merupakan sahabat sejati yang saling berbagi suka dan duka, serta bertetangga dekat yang selalu membantu satu sama lain.
Hingga Selasa, Bangladesh telah melaporkan total 1.425 kematian akibat DBD dari total 283.593 kasus yang tercatat tahun ini, menurut data dari departemen kesehatan Bangladesh.
Dalam pidatonya, Maleque mengatakan pasokan darurat tersebut diperlukan untuk memerangi DBD, sembari mengingatkan bahwa selama pandemi COVID-19, pihak China juga memberikan pasokan vaksin bagi Bangladesh.
Maleque pun menambahkan bahwa kedua belah pihak juga menjalin kerja sama di unit luka bakar di Rumah Sakit Chittagong Medical College di Bangladesh.
Sementara itu, Duta Besar China untuk Bangladesh Yao Wen mengatakan bahwa otoritas terkait dari kedua negara terus menjalin komunikasi erat dan bekerja sama secara efisien guna memastikan pengerahan pasokan darurat yang tiba lebih cepat dan tepat waktu dari China.
Yao menuturkan bahwa Kedutaan Besar China di Dhaka telah menyumbangkan satu batch peralatan penanggulangan DBD kepada Rumah Sakit Enam Medical College.
Dia juga menekankan bahwa China akan terus "meningkatkan kerja sama dengan Bangladesh di bidang kesehatan dan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat di kedua negara."
Yao menambahkan bahwa pekan lalu basis percontohan infrastruktur digital penyakit kardiovaskular yang disumbangkan oleh Kedutaan Besar China secara resmi diluncurkan di Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023