Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Semeru di Jawa Timur pada Rabu pukul 10.53 WIB mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas hingga sejauh satu kilometer ke arah Besuk Kobokan.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers PVMBG, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi menyampaikan bahwa erupsi terekam di seismograf berdurasi 142 detik dan memiliki amplitudo maksimum 22 mm.

Menurut dia, tinggi kolom letusan kurang lebih 700 m di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut. Kolom abunya berwarna putih, kelabu, hingga coklat, tebal, dan condong ke arah selatan dan barat daya.

Gunung Semeru dari 1 Januari hingga 8 November 2023 terekam mengalami 39 kali erupsi. Status gunung api itu saat ini Level III atau Siaga.

PVMBG menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer dari puncak karena berpotensi terkena dampak awan panas dan aliran lahar.

Selain itu, PVMBG meminta warga tidak beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran serta guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga:
Gunung Semeru meluncurkan abu setinggi 700 meter
Gunung Semeru masih mengalami gempa erupsi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023