Seharusnya presiden yang mengumumkan karena saya lihat beliau jarang bertemu wartawan,"
Depok (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Seharusnya presiden yang mengumumkan karena saya lihat beliau jarang bertemu wartawan," kata Fahri Hamzah dalam "Forum PKS dan Media" di Depok, Jabar, Jumat.
Namun dia menyerahkan keputusannya kepada presiden mengenai siapa yang akan mengumumkan kebijakan tersebut.
Dia mengatakan PKS tetap berharap harga BBM tidak jadi naik. Namun, menurut dia, apabila kebijakan itu tetap dilakukan maka legislatif harus mengawasi secara ketat agar eksekutif menjalankan tugasnya secara profesional.
"Eksekutif harus profesional dan sungguh-sungguh menjalankan kebijakan tersebut sebagai satu kebijakan darurat karena berimplikasi luas," ujarnya.
Fahri mencontohkan pemberian Bantuan Lansung Sementara Masyarakat (BLSM) harus hati-hati dan seksama. Hal itu menurut dia memiliki efek yang luas di masyarakat sehingga pembagiannya tidak terjadi diskriminasi.
"Harus hati-hati (pemberian BLSM) apalagi diskriminasi terhadap masyarakat dilarang undang-undang," ujarnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmansyah sebelumnya mengatakan pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi akan disampaikan Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Menteri ESDM Jero Wacik di Jakarta, Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Harga BBM diatur Peraturan Menteri ESDM dan Kementerian ESDM berada di bawah koordinasi kantor Menko Perekonomian sehingga akan diumumkan Menko Perekonomian dan Menteri ESDM," kata Firmansyah di Jakarta, Kamis (20/6).
Dalam APBN Perubahan 2013, harga BBM akan mengalami kenaikan karena anggaran subsidinya diturunkan.
Harga premium yang saat ini Rp4.500 per liter kemungkinan akan dinaikkan menjadi Rp6.500 per liter, sedangkan harga solar yang selama ini Rp4.500 per liter direncanakan menjadi Rp5.500.
Setelah pengumuman secara resmi, rencananya kenaikan harga BBM diberlakukan mulai pukul 00.00 WIB.
(I028/T007)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013