Sering kita lihat dalam Al Quran dan Hadits yakni iman dan kesehatan. Dengan menerbitkan Al Quran, NU memberi nutrisi bagi iman. Sedangkan kerja sama kesehatan dengan OKI ini juga penting untuk mencetak generasi sehat,"

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama bekerja sama dengan "The Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries" (SESRIC) membuat program yang bertujuan mendidik remaja bergaya hidup sehat.

Program edukasi yang diberi nama Program Gaya Hidup Sehat untuk Remaja Indonesia tersebut digelar di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat.

Hadir dalam acara itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj beserta jajarannya, Direktur SESRIC Savas Alpay, dan sejumlah perwakilan dari kedutaan besar negara sahabat.

Bersamaan dengan itu dilakukan juga peresmian kerja sama PBNU dengan Asia Pulp & Paper dalam program Pemenuhan Al Quran bagi Negeri, program yang bertujuan memenuhi kebutuhan Al Quran di Indonesia dengan target menerbitkan dua juta mushaf per tahun.

"Sering kita lihat dalam Al Quran dan Hadits yakni iman dan kesehatan. Dengan menerbitkan Al Quran, NU memberi nutrisi bagi iman. Sedangkan kerja sama kesehatan dengan OKI ini juga penting untuk mencetak generasi sehat," kata Savas Alpay.

Dalam sambutannya itu, Savas sempat menyinggung bahwa gaya hidup sehat itu antara lain adalah dengan tidak merokok, yang kontan disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

"Paling tidak, pemuda NU yang belum merokok, jangan merokok. Yang sudah merokok, ya, dikurangi," timpal Said Aqil ketika memberikan sambutan, yang juga mengundang tawa dan tepuk tangan hadirin.

Sekretaris LKKNU Anggia Ermarini menjelaskan program besutan LKNU dengan SESRIC, lembaga di bawah naungan Organisasi Kerja sama Islam (OKI), itu ditujukan bagi remaja pelajar SMP/MTs dan SMA/MA.

"Melalui program ini kita akan memberikan pelatihan `life skill` kepada anak-anak remaja," kata Anggi.

Menurut dia, dengan pelatihan itu diharapkan remaja memiliki tanggung jawab, mampu bernegosiasi, bisa berkata "tidak" terhadap hal-hal yang tidak baik, mengetahui tumbuh kembang dirinya, memiliki kepekaan gender, serta mampu memahami kesehatan reproduksi.

Anggi mengatakan program pelatihan tersebut akan digelar di lima kota yakni Depok, Cirebon, Cilacap, Blitar, dan Tulungagung dengan peserta para remaja yang dianggap memiliki kemampuan untuk menularkan pengetahuan yang dimilikinya kepada teman-temannya.

"Kita mencoba mengampanyekan gaya hidup sehat bagi remaja ini dengan pendekatan `pear group`," katanya.
(S024/M026)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013