Kemendikbudristek terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran 2023 secara optimal. Sampai 6 November 2023 telah terealisasi sebesar 72,41 persen
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan anggaran Kemendikbudristek RI hingga 6 November 2023 telah terealisasi sebesar Rp60,73 triliun atau 72,41 persen dari pagu tahun ini Rp83,87 triliun.
“Kemendikbudristek terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran 2023 secara optimal. Sampai 6 November 2023 telah terealisasi sebesar 72,41 persen,” katanya dalam Raker bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Nadiem tegaskan keseriusan atasi kekerasan di lingkungan pendidikan
Nadiem memperkirakan anggaran Kemendikbudristek RI untuk tahun ini akan terserap hingga 96 persen pada akhir tahun nanti.
Ia menjelaskan, belanja yang paling memerlukan perhatian adalah belanja modal karena salam pelaksanaannya mengalami kendala yaitu pada aspek data pendukung dan pemblokiran anggaran.
Secara rinci, realisasi belanja pegawai sebesar Rp19,23 triliun dari pagu Rp24,45 triliun, belanja barang Rp20,96 triliun dari pagu Rp31,43 triliun, belanja modal Rp2,36 triliun dari pagu Rp6,45 triliun, dan belanja bantuan sosial (bansos) Rp18,16 triliun dari pagu Rp21,52 triliun yang disalurkan oleh Sekretariat Jenderal.
“Saat ini yang paling membutuhkan perhatian adalah belanja modal karena ada beberapa kendala yang berhubungan dengan data dukung dan pemblokiran anggaran,” ujarnya.
Baca juga: Nadiem: 70 ribu guru penggerak aktif ciptakan inovasi proses belajar
Meski demikian, Nadiem memastikan untuk realisasi pada program prioritas Merdeka Belajar akan tetap optimal hingga akhir tahun anggaran sehingga kualitas pendidikan di Indonesia tetap terjaga.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan pelaksanaan berbagai program prioritas Merdeka Belajar semakin membaik seperti di antaranya Program Indonesia Pintar (PIP) yang kini telah diterima oleh 10,56 juta orang dari target 17,92 juta orang.
Selain itu, mahasiswa penerima KIP Kuliah mencapai 720.358 orang dari target 913.636 orang serta tunjangan GTK Non PNS diberikan kepada 277.183 orang dari target 343.118 orang.
Selanjutnya, mahasiswa penerima beasiswa afirmasi pendidikan tinggi (ADIK) sebanyak 5.776 orang dari target 7.417 orang dan siswa penerima afirmasi pendidikan menengah (ADEM) sebanyak 4.242 orang dari target 3.048 orang.
Baca juga: Nadiem dorong sekolah di IKN implementasikan Kurikulum Merdeka
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023