Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutuk keras agresi militer Israel ke Palestina dan Lebanon yang dilakukan secara brutal dan biadab dan mengakibatkan jatuhnya ribuan korban tewas dan luka-luka atas warga sipil dan anak-anak tak berdosa serta hancurnya infrastruktur. "Ini bukan saja menginjak-injak kedaulatan negara, tetapi juga melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), melanggar perikemanusiaan, melanggar konvensi-konvensi PBB, dan sebagai bentuk terorisme," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin kepada wartawan yang juga dihadiri Duta Besar Palestina, Fariz N Mehdawi di Jakarta, Senin. Agresi itu, ujar Din, selain menunjukkan kepongahan negara Yahudi itu, juga menunjukkan ketidakberdayaan badan-badan internasional seperti PBB, OKI (Organisasi Konferensi Islam) dan masyarakat dunia umumnya. Karena itu, pihaknya menyerukan dengan sangat kepada negara-negara Islam, Liga Arab, OKI dan lain-lain untuk bersatu mengambil kebijakan tegas dan signifikan dalam menyikapi aksi Israel bagi menghentikan agresinya dan membela negara Palestina. Pihaknya juga mendesak Dewan Keamanan PBB, khususnya Amerika Serikat, untuk bersikap adil, berupaya menghentikan agresi tersebut dan menjatuhkan sanksi setimpal kepada Israel. Pemerintah Indonesia, ujarnya, juga diimbau memprakarsai dan mengambil sikap lebih tegas dalam ikut menggalang dunia Islam untuk menghadapi Israel dan membela rakyat Palestina yang tertindas sesuai amanat pembukaan UUD 1945 bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Muhammadiyah, lanjut Din, juga mengimbau umat Islam khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya menggalang dukungan moril dan politik dalam mengutuk tindakan keji Israel dan membela Palestina. Ditanya soal kemungkinan pengiriman bantuan sukarelawan ke Palestina, Din menampik, dan mengatakan belum perlu dan yang dibutuhkan rakyat Palestina saat ini adalah bantuan doa dan dana. Dalam kesempatan itu Ketua PP Muhammadiyah menyerahkan bantuan sekedarnya kepada Dubes Palestina sebesar Rp50 juta sebagai tanda kepedulian dan membuka juga Dompet Palestina. Muhammadiyah, ujarnya, juga akan mengadakan Konferensi Internasional tentang Palestina pada September 2006 di Jakarta dengan menghadirkan berbagai lembaga perjuangan rakyat Palestina di luar wilayah Palestina dan masyarakat internasional pendukung Palestina.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006