Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengatakan Indonesia harus melobi banyak negara untuk menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai konflik yang ada di berbagai belahan dunia.

"Duta besar kami di beberapa negara atau di PBB atau menteri luar negeri kami, kami minta untuk melobi satu persatu negara untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi," ujar Ganjar dalam "Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri" di Kantor CSIS, Jakarta, Selasa.

Menurutnya, perang konflik hanya menimbulkan korban, kemarahan hingga balas dendam yang tak berkesudahan. Ia menjelaskan penyelesaian konflik juga harus melibatkan dua negara yang terlibat di dalamnya.

Ganjar mencontohkan Indonesia sempat melakukan itu ketika menggelar KTT G20 tahun lalu. Saat itu, Indonesia mengundang pihak Rusia sekaligus Ukraina yang sedang berkonflik.

Baca juga: Ganjar hormati putusan MKMK jatuhkan sanksi kepada 6 hakim konstitusi

Baca juga: Ganjar: Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia

Ia melihat pada saat itu Indonesia coba mempertemukan Ukraina dan Rusia agar bisa membicarakan berbagai masalah yang bisa diselesaikan.

"Saya kira inilah yang kami katakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri untuk bisa mengambil inisiatif itu," katanya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku beberapa negara yang berkonflik juga pernah ditawarkan oleh negara yang lain. Hal ini agar terwujudnya proses perdamaian, duduk bersama dan negosiasi.

"Dan ketika itu tidak berhasil, maka seringkali orang diam. Dengan keaktifan dalam perdamaian dunia dalam konteks luar negeri kita, kita harus mengambil inisiatif itu," jelas Ganjar.

Untuk itu, lobi harus serius dan tekun dilakukan agar menjaga perdamaian dunia.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023