Kerja sama antara Setdenas KEK dengan MEDEF Internasional berpotensi besar untuk mendorong investasi di Indonesia, karena MEDEF Internasional merupakan representasi para pengusaha Prancis
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Setdenas KEK) menjalin kerja sama dengan Mouvement des entreprises de France (MEDEF) guna menarik investasi Prancis di Indonesia, terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso mengatakan, pertemuan tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan KEK Indonesia kepada para investor dan pelaku usaha dari Prancis.
"Kerja sama antara Setdenas KEK dengan MEDEF Internasional berpotensi besar untuk mendorong investasi di Indonesia, karena MEDEF Internasional merupakan representasi para pengusaha Prancis, dengan anggota yang juga terdapat perusahaan-perusahaan besar dan menengah," kata Susiwijono melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sesmenko Perekonomian bertemu dengan Chairman of the France-Indonesia Business Council and Chairman of the Supervisory Board of Louis Dreyfus Armateurs M. Phillippe Louis-Dreyfus.
Pada kesempatan itu, Setdenas KEK memaparkan sejumlah peluang investasi pada 20 KEK yang telah ditetapkan pemerintah, kemudian tentang insentif dan kemudahan yang dapat diperoleh oleh pelaku usaha asal Prancis apabila berinvestasi di KEK Indonesia.
Terdapat setidaknya sembilan pelaku usaha serta konsultan investasi asal Prancis yang aktif membahas berbagai permasalahan dan potensi investasi di Indonesia, yakni Alstom yang bergerak di bidang industri sistem transportasi, DS Advocats di bidang firma hukum/konsultan investasi, L’oreal di bidang industri kosmetik dan produk kesehatan.
Selanjutnya Naval Group di bidang industri deep technology serta industri pertahanan,Thales di bidang industri deep technology, Eiffage Infrastructure di bidang industri konstruksi infrastruktur strategis, Flying Whales di bidang industri pesawat, Pernod Ricard di bidang industri minuman, dan Montgomery Conseil di bidang konsultan industri dan jasa bisnis.
"Sejumlah perwakilan perusahaan yang hadir menyampaikan ketertarikannya atas insentif dan kemudahan yang ada di KEK, serta menyampaikan rencana untuk menjajaki investasi di KEK," ujar Susiwijono.
Selain itu, Susiwijono menjelaskan terdapat pelaku usaha asal Prancis yang sebelumnya telah berinvestasi di Indonesia yang menyampaikan permohonan dukungan pemerintah atas berbagai permasalahan kepabeanan dan perpajakan pada industri eksisting saat ini. Kemudian, mereka juga menyampaikan ketertarikan untuk melakukan perluasan investasi di KEK yang ada, mengingat sejumlah insentif dan kemudahan yang ditawarkan.
“Sedapat mungkin kami dapat memperluas hubungan ke beberapa lingkup kerja sama, seperti acara promosi bersama, kerja sama teknis, dan lain-lain. Kami juga ingin menunjukkan komitmen sebagai Pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan KEK dengan memberikan insentif, baik insentif fiskal maupun nonfiskal,” ujarnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi Prancis di Indonesia pada 2019 tercatat mencapai 16,89 juta dolar AS untuk 255 proyek. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya senilai 13,10 juta dolar AS untuk 186 proyek.
Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri terdapat peningkatan signifikan dalam investasi Prancis di Indonesia yaitu sebesar 480 persen dari 25 juta dolar AS pada 2020 menjadi 145 juta dolar AS pada 2021.
Adapun MEDEF merupakan federasi pengusaha terbesar di Prancis yang berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan bisnis di seluruh dunia.
Saat ini MEDEF memiliki 173 ribu perusahaan anggota, yang terdiri dari 122 organisasi teritorial (113 di Prancis dan 9 di luar negeri), dan 77 federasi profesional yang menyatukan semua sektor bisnis, serta 14 asosiasi organisasi lainnya.
Baca juga: OIKN perkuat kerja sama investasi di Forum Bisnis Indonesia-Prancis
Baca juga: Bima Arya mengajak Prancis investasi trem di Kota Bogor
Baca juga: Bahlil minta investor Prancis kolaborasi dengan pengusaha lokal
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023