Pembaca yang kritis tentu akan bertanya:'Benar, tapi kenapa saya belum pernah terkena kasus seperti itu?,"
Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti anti-virus mobile di Fortinet telah menemukan 1.000 malware per hari yang menginfeksi 150.000 sampel Android yang diteliti.
Apakah mobile malware benar-benar merupakan ancaman?
Peneliti senior anti-virus mobile FortiGuard di Fortinet, Axelle Apvrille, menyatakan, dalam banyak kasus tagihan seluler bisa menjadi membengkak dari yang diperkirakan karena adanya SMS atau traffic Internet yang mengandung malware.
"Pembaca yang kritis tentu akan bertanya:'Benar, tapi kenapa saya belum pernah terkena kasus seperti itu?," kata Apcrille dalam siaran pers yang diterima ANTARA News baru-baru ini.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan jawaban untuk pertanyaan seperti itu. Pertama, mungkin karena ketidaktahuan. Gejala-gejala serangan malware sangat sulit diidentifikasi.
"Pada kebanyakan kasus, tagihan Anda bisa menjadi lebih tinggi dari yang diperkirakan karena adanya SMS atau traffic internet yang mengandung malware. Traffic internet Anda bulan ini adalah 300Kb. Apakah hal itu normal atau tanda bahwa perangkat android Anda telah terinfeksi?" kata Apvrille memberi contoh.
Kedua, karena kondisi geografis. Penyebaran malware tidak sama di setiap negara. Biasanya, para pencipta malware menargetkan negara tertentu karena sesuai dengan model bisnis mereka, bahasa, penggunaan angka premium, atau secara kebetulan mereka mengunggah malware di suatu pasar yang terkenal di negara tersebut.
"Sebagai contoh, baru-baru ini kami mendeteksi keberadaan Android/Smsilence.A!tr.spy, yang menargetkan end-user Jepang dan Korea. Apabila Anda tinggal di AS atau Eropa, dapat dipastikan bahwa Anda tidak akan terkena serangan tersebut," Apvrille menjelaskan.
Apvrille berpesan, bila Anda menggunakan ponsel hanya untuk panggilan telepon, itu berarti Anda tidak membutuhkan smartphone Android.
Dan, tidak menggunakan Internet untuk browsing, email, Facebook, Twitter, ramalan cuaca, atau unduh aplikasi apa pun. Anda pasti akan kebal terhadap malware, terlepas dari contoh kasus spesifik seperti infeksi firmware.
"Poin terakhir ini ditujukan untuk teman-teman saya yang anti-teknologi," kata Apvrille berseloroh.(*)
Pewarta: Suryanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013