Madrid (ANTARA News) - Penyerang Argentina Lionel Messi dan ayahnya Jorge pada Kamis diperintahkan untuk menghadiri persidangan di pengadilan Barcelona pada September setelah para jaksa penuntut Spanyol menuduh kedua orang itu melakukan kecurangan pajak.
Sebelumnya, media Spanyol melaporkan bahwa hakim yang memeriksa telah menjatuhkan dakwaan resmi kepada pasangan ayah dan anak itu, namun surat perintah yang ada memperlihatkan bahwa kedua orang itu harus memberi kesaksian.
Hakim telah menerima keluhan dari penyelidik kasus pajak Katalunya, yang menuding pemain terbaik dunia yang bermain di Barcelona dan ayahnya itu mencurangi kantor pajak Spanyol sebesar lebih dari empat juta euro.
"Hakim telah menerima keluhan yang diserahkan oleh jaksa penuntut terhadap Lionel Messi dan Jorge Horacio Messi untuk tiga tuduhan kriminal terhadap otoritas pajak," demikian bunyi pernyataan pengadilan Barcelona.
"Penerimaan kasus ini merupakan langkah lanjutan setelah keluhan diserahkan. Pengadilan dapat mulai menyelidiki dan mencapai kesimpulan apakah ini merupakan kriminal atau bukan."
"Hakim meminta pihak tertuduh memberi kesaksian pada 17 September."
Pada sistem hukum Spanyol, jika hakim menentukan bahwa terdapat bukti-bukti yang cukup untuk menjatuhkan dakwaan, ia akan melakukannya dan kemudian memprosesnya dengan penyelidikan pra persidangan.
Keluhan ini terkait dengan tiga periode pajak yakni pada 2007, 2008, dan 2009, kata pengadilan.
Dua pekan silam, kantor jaksa penuntut mengatakan pendapatan dari penjualan hak-hak citra Messi disembunyikan dari otoritas Spanyol melalui jaringan perusahaan yang rumit di Uruguay, Belize, Swiss, dan Inggris Raya.
Baik Messi maupun ayahnya dapat menghadapi hukuman empat tahun penjara jika dinyatakan bersalah, menurut hukum Spanyol.
"Kami mempelajari bahwa tindakan ini dimulai oleh jaksa penuntut Spanyol melalui media," kata Messi yang lahir di Rosario, yang menjadi warga Barcelona sejak 2000 dan mendapat kewarganegaraan Spanyol pada 2005, dalam pernyataan yang tertulis di halaman Facebook resminya.
"Ini adalah sesuatu yang mengejutkan kami, sebab kami sama sekali tidak pernah melakukan pelanggaran," demikian Reuters.
(H-RF)
(Uu.SYS/C/H-RF/B/D011) 20-06-2013 21:05:21
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013