Padang (ANTARA) - Dosen sekaligus peneliti dari Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) Dr Eng Muhammad Makky berhasil masuk dalam daftar top 100 ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index.
"Masuknya peneliti Unand ke dalam 100 ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index membuktikan peneliti Unand diakui secara internasional," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Selasa.
Penilaian AD Scientific Index tersebut dilakukan berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan selama enam tahun terakhir.
Baca juga: Peneliti Unand ciptakan nasi padang instan tahan setahun
Muhammad Makky yang juga dosen Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Unand masuk dalam deretan 100 besar peneliti oil palm, automation, machine vision, spectroscopy, nondestructive.
Menurut Rektor Unand, tergabungnya dosen asal perguruan tinggi tersebut ke dalam 100 peneliti versi AD Scientific Index tidak lepas dari publikasi, penelitian atau riset yang selama ini dilakukan hingga digunakan masyarakat.
Prof Yuliandri berharap capaian tersebut mampu menginspirasi dan memacu semangat para peneliti lainnya di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu untuk berprestasi, termasuk dalam pemeringkatan.
Ia menambahkan Universitas Andalas akan terus mendorong para peneliti dari kampus itu untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan, termasuk konsisten melakukan publikasi dalam berbagai jurnal internasional melalui berbagai program.
Baca juga: Unand pastikan inventor dapat 60 persen hak royalti dari hasil inovasi
Baca juga: Mahasiswa Unand ciptakan prototipe pendeteksi jantung koroner
AD Scientific Index merupakan lembaga yang melakukan pemeringkatan dan menganalisis ilmuwan dari seluruh dunia berdasarkan kinerja ilmiah serta nilai tambah dari produktivitas ilmiah yang dihasilkan.
Indeks ini memberikan peringkat institusi berdasarkan karakteristik ilmiah dari ilmuwan yang berafiliasi. Basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan dilihat dari produktivitas dan efektivitas kerja dalam lima tahun terakhir.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023