Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan alat ultrasonografi (USG) di Puskesmas memiliki akurasi yang lebih tinggi untuk mendeteksi dini kanker hati dan kanker payudara dari metode konvensional.

"Kami baru tahu ternyata USG ini bisa buat deteksi dini kanker payudara, lebih bagus dari Pemeriksaan Payudara Klinis atau Sadanis dan Periksa Payudara Sendiri atau Sadari," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.

Budi mengatakan pemanfaatan alat USG untuk deteksi dini kanker payudara mulai diuji coba di beberapa Puskesmas di Kota Depok, Jawa Barat, melalui pelatihan peningkatan kompetensi kepada dokter umum.

Baca juga: Menkes: Pemerintah berikan bantuan Rp17 miliar untuk penderita GGAPA

Selain efektif mendeteksi kanker payudara, Budi mengatakan USG juga memiliki akurasi yang tinggi untuk mendeteksi dini kanker hati atau hepatocellular carcinoma.

"Saya baru tahu dua hari yang lalu, USG bisa deteksi dini kanker hati yang disebabkan oleh lemak di hati. Jadi kalau yang gemuk-gemuk bahaya karena kanker hati, ini pembunuh nomor dua," katanya.

Menurut Budi kanker hati menempati posisi kedua kasus kematian setelah kanker paru-paru.

"Kanker hati penyebabnya banyak, dari hepatitis A dan B, tapi sekarang naik di dunia, disebabkan oleh lemak atau metabolik," katanya.

Budi melaporkan kepada Komisi IX DPR RI bahwa cakupan distribusi USG menuju Puskesmas di di seluruh Indonesia sudah mencapai 8.102 unit per Agustus 2023.

Jumlah itu masih terdapat kekurangan sekitar 752 unit USG untuk mengejar capaian target 8.854 unit di seluruh puskesmas pada tahun ini.

Baca juga: Menkes: Empat provinsi raih target 75 persen imunisasi dasar lengkap
Baca juga: Menkes paparkan sejumlah strategi percepat produksi dokter spesialis

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023