Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis melemah menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), sementara chairman The Fed, Ben Bernanke, menyatakan bank sentral AS akan mengurangi pembelian obligasi jika pertumbuhan ekonomi sudah cukup kuat.

Indeks Harga Saham Gabungan BEI ditutup turun 176,66 poin atau 3,68 persen ke posisi 4.629,99, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 35,29 poin (4,43 persen) ke level 760,60.

"Pasar saham bereaksi negatif dari pernyataan The Fed itu. Aksi The Fed itu mendorong investor saham mengambil posisi lepas saham yang cukup besar," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Kamis.

Ia mengungkapkan The Fed kemungkinan akan mengurangi pembelian surat utang menjadi 65 miliar dolar AS per bulan dari sebelumnya 85 miliar dolar AS.

Meski demikian, ia memproyeksikan pelemahan IHSG BEI akan terbatas pada akhir pekan besok (Jumat, 21/6), dan bergerak di kisaran 4.570-4.650 poin.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan likuiditas pasar saham global, termasuk IHSG BEI menjadi lemah karena rencana The Fed yang akan mengurangi program pembelian obligasi AS.

Ia menambahkan dari dalam negeri sentimennya juga kurang baik sehingga mayoritas pelaku pasar saham melakukan aksi ambil untung.

"Penaikan harga BBM subsidi telah dipastikan, namun pelaku pasar masih menunggu kejelasan selanjutnya terutama waktu pelaksanaannya," kata dia.

Tercatat transaksi hari ini membukukan frekuensi 181.916 kali dengan volume mencapai 4,160 miliar lembar saham senilai Rp6,129 triliun. Saham yang menguat 51, sementara yang melemah sebanyak 264 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 55 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 604,02 poin (2,88 persen) ke level 20.382,87, indeks Nikkei-225 turun 230,64 poin (1,74 persen) ke level 13.014,58, dan Straits Times melemah 76,75 poin (2,39 persen) ke posisi 3.137,04.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013