Cianjur (ANTARA News) - Meskipun belum diputuskan naik, harga bahan bakar minyak jenis premium di Cianjur selatan, Jawa Barat, sudah mencapai Rp8.000 per liter.

Pihak SPBU mengaku kesulitan pasokan, pengecer terpaksa membeli ke Cianjur kota dan karena transportasi mahal pengecer menjual dengan harga Rp8.000 per liter, kata Hadi (32), seorang pengecer BBM di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Kamis.

Menurutnya, meski harga BBM belum diputuskan naik, namun sejumlah pengecer di wilayah tersebut kesulitan untuk mendapatkan jatah. Selain dibatasi, pengelola SPBU juga mengaku kesulitan pasokan sejak beberapa hari terakhir.

"Kami tidak tahu apakah ini permainan atau bukan, kami tidak mau menuduh, tapi sejak beberapa hari terakhir, pengelola SPBU di Tangeung, mengakui kesulitan mendapat pasokan," ucapnya.

Untuk mensiasati kesulitan mendapatkan pasokan tersebut, tambah dia, beberapa orang pengecer termasuk dirinya, terpaksa membeli BBM ke Cianjur kota, dengan biaya transportasi yang cukup tinggi.

"Kami terpaksa menjual per liter lebih dari harga normal. Biasanya satu liter premium dijual Rp5500, saat ini jadi Rp8000 per liter," tandasnya.

Mahalnya harga BBM di wilayah selatan dibenarkan Uus Bule (45), warga Kelurahan Sawah Gede, Cianjur, yang beberapa hari lalu melakukan perjalanan dinas ke beberapa kecamatan di Cianjur selatan.

Dia terkejut ketika mengisi BBM di salah satu kios eceran di Kecamatan Agrabinta karena untuk 10 liter bensin, dia harus membayar Rp80 ribu.

"Saya kaget karena setahu saya harga BBM belum naik. Tapi di Cianjur selatan harganya sudah naik 85 persen," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013