Namun demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh sebesar 4,88 persen atau tumbuh lebih lambat dibanding triwulan II-2023 yang sebesar 6,03 persen (y-on-y).
"Secara kumulatif perekonomian Kepri triwulan III-2023 tumbuh sebesar 5,47 persen, tumbuh lebih cepat dibanding triwulan III-2022 yang sebesar 4,63 persen (c-to-c)," kata Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Senin.
Darwis menyebut pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan III-2023 (q-to-q) dipicu pertumbuhan pada kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 16,58 persen.
Kemudian disusul kategori konstruksi sebesar 8,81 persen, jasa keuangan sebesar 4,58 persen.
Sedangkan andil pertumbuhan terbesar disumbangkan oleh kategori konstruksi dengan andil pertumbuhan sebesar 1,62 persen, diikuti kategori industri pengolahan dengan andil pertumbuhan sebesar 1,52 persen, dan kategori jasa keuangan dengan andil pertumbuhan sebesar 0,12 persen.
"Struktur ekonomi Kepri pada triwulan III-2023 masih didominasi oleh industri pengolahan (39,44 persen), konstruksi (20,83 persen), dan pertambangan dan penggalian (11,64 persen)," ungkap Darwis.
Ia menambahkan perekonomian Kepri triwulan III-2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp82,10 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp49,36 triliun.
Sementara, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengatakan kondisi perekonomian daerah itu saat ini menuju ke fase peningkatan setelah berhasil melewati masa pemulihan setelah dihantam pandemi COVID-19.
"Dari sisi ekonomi, Kepri telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek," ujar Ansar.
Ansar menyatakan pertumbuhan ekonomi yang positif di triwulan II-2023 yang sebesar 0,42 persen (q-to-q) ini menunjukkan bahwa Pemprov Kepri dan kabupaten/kota setempat, telah berhasil mengimplementasikan berbagai kebijakan strategis untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, sehingga bisa melalui fase pemulihan menuju fase peningkatan.
Salah satu kebijakan strategis yang dilakukan dalam upaya pemulihan adalah mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu andalan perekonomian daerah. Dengan 96 persen wilayahnya yang terdiri dari lautan, Kepri memiliki banyak pulau yang indah dan eksotis.
Kepri menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Beberapa destinasi wisata unggulan di Kepri antara lain adalah Pulau Bintan dengan pantai-pantainya yang berpasir putih dan resort mewahnya.
Lalu Pulau Batam dengan pusat perbelanjaan dan hiburan yang modern, Pulau Natuna dengan kekayaan alam dan budayanya yang khas, Pulau Anambas dengan surga bawah lautnya yang mempesona.
Serta Pulau Karimun dengan pantainya yang menawan, dan Pulau Lingga dengan situs-situs bersejarahnya yang menarik.
Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata ini, kata Ansar, Pemprov Kepri juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas penunjangnya.
"Beberapa upaya itu antara lain adalah peningkatan bandara dan upaya pembangunan bandara baru di beberapa pulau, memperluas jaringan transportasi laut antarpulau, memperbaiki jalan-jalan provinsi dan kabupaten/kota, serta memfasilitasi pembangunan hotel-hotel dan restoran-restoran berkualitas," ungkap Ansar.
Selain sektor pariwisata, sambung Ansar, pemerintah daerah tidak melupakan sektor-sektor lain yang juga berperan penting dalam perekonomian daerah. Beberapa sektor tersebut antara lain adalah sektor industri, perdagangan, kelautan, pertanian, perikanan, dan jasa.
Ia berharap dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada dapat menciptakan lapangan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga berujung pada peningkatan ekonomi.
Pewarta: Ogen
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023