Kepala BRIN yakinkan lembaga riset tidak terlibat politik

Chongqing (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan lembaga riset tidak terlibat politik menjelang pemilu 2024 meski Dewan Pengarah BRIN adalah salah satu ketua partai politik.

"Sudah terbukti BRIN tidak bermain politik selama 2,5 tahun," kata Laksana Tri Handoko pada sela-sela Belt and Road Conference on Science and Technology Exchange (Konferensi Sabuk dan Jalur untuk Pertukaran Sains dan Teknologi) di Chongqing, China pada Senin.

Berdasarkan pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang pendirian BRIN disebutkan Ketua Dewan Pengarah BRIN secara ex-officio berasal dari unsur Dewan Pengarah badan yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pembinaan ideologi Pancasila, dalam hal ini adalah Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang juga adalah Ketua Umum PDI-Perjuangan.

"Kalau mau terlibat dalam politik sejak 2,5 tahun lalu, kalau sekarang sudah terlambat. Lagi pula dalam aturan jabatan (Dewan Pengarah) bukan Bu Mega, tapi ex-officio Kepala BPIP, ada juga ex-officio menteri keuangan, jadi kami tidak akan terpengaruh," tambah Handoko.

Dalam aturan yang sama disebutkan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ketua Dewan Pengarah dibantu oleh Staf Khusus yang bersifat ex-officio dan tidak bersifat ex-officio yang berjumlah paling banyak empat orang.

Untuk jabatan Wakil Ketua, menurut Pasal 7 ayat (5), dijabat secara ex-officio oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.

"Dan saya yakinkan semua kandidat-kandidat mendukung BRIN. Alasannya, mereka sudah membuat pernyataan terbuka. Kan memang tidak ribut ada politiknya selama ini kan?" ungkap Handoko.

Adapun Dewan Pengarah BRIN yaitu Megawati Soekarnoputri (Ketua) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa (masing-masing wakil ketua), Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto sebagai sekretaris dan anggota yaitu Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisworo dan Tri Mumpuni.