Komoditi rempah akan menjadi unggulan nantinya.

Banda Aceh (ANTARA) - Business matching atau pertemuan bisnis dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 tahun 2023 menghadirkan tiga sektor produk dari pelaku usaha lokal untuk ditawarkan kepada pengusaha dari dalam maupun luar negeri.

"Dalam business matching ini kita mengundang negara-negara sahabat, dan alhamdulillah beberapa pelaku usaha hadir dari yang kami undang ada," kata Kepala Disbudpar Almuniza Kamal, di Banda Aceh, Senin.

Adapun tiga sektor yang ditawarkan dalam pertemuan bisnis tersebut, yakni pariwisata, ekonomi kreatif dan rempah Aceh seperti komoditas nilam, pala, kopi hingga lada Aceh.

Kegiatan Aceh Tourism dan Bisnis Forum tersebut dilaksanakan sejalan dengan tema PKA ke-8 tahun 2023 yang bertajuk "Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia."

Almuniza mengatakan, pada pertemuan bisnis yang berlangsung di Hermes Hotel Banda Aceh tersebut melibatkan 140 pelaku usaha lokal yang bakal mengenalkan produk mereka kepada para pengusaha yang hadir.

Menurut dia, dalam PKA tahun ini Pemerintah Aceh kembali menguatkan isu rempah untuk menjadi komoditi unggulan seperti yang pernah dialami Aceh sejak abad ke-16 hingga 18 silam.

"Komoditi rempah akan menjadi unggulan nantinya. Kita ingin mengembalikan sejarah lama, peluang bisnis Aceh adalah penguatan rempah," ujarnya pula.

Ia menuturkan, pertemuan bisnis hari ini juga diikuti para pengusaha dari Malaysia dan Jepang, serta dihadiri oleh Konsulat Jenderal Malaysia yang berkantor di Medan Provinsi Sumatera Utara.

"Hari ini melalui zoom, juga ada salah satu pelaku industri halal food dari Jepang, pengusaha ini akan mencoba melirik produk kita," katanya lagi.

Dia menyampaikan, pertemuan bisnis tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk memasarkan dan meyakinkan orang lain membeli produk pelaku usaha dari Aceh.

"Disbudpar Aceh hanya bisa membuka ruang diskusi, dan pelaku usaha harus lebih giat menggerakkan. Mudah-mudahan pertemuan ini ada hasil maksimal," ujarnya.

Dalam upaya mendukung ini, kata Almuniza, dirinya juga melakukan pembicaraan secara informal dengan CEO Air Asia Malaysia dan Pelaksana Fungsi Ekonomi Dua Konsulat jenderal Indonesia di Penang, Ariadi.

"Mudahan dari hasil pertemuan nantinya, akan ada hal yang bisa kita bawa ke Penang," kata Almuniza Kamal.

Dalam kesempatan ini, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam sambutannya yang dibacakan Asisten 2 Sekda Aceh Mawardi menyatakan bahwa PKA ke-8 merupakan momentum untuk mempromosikan bisnis dari Aceh.

Menurut Marzuki, tujuan utama kegiatan bisnis forum tersebut untuk meningkatkan perekonomian Aceh agar tumbuh lebih kuat.

"Kami harap pelaku usaha tertarik berinvestasi di Aceh. Mari kita dorong perekonomian Aceh dari aktivitas usaha yang berkelanjutan dan komoditi bernilai tambah," katanya lagi.

Marzuki menuturkan, untuk meningkatkan daya tarik investasi di Aceh, maka promosi berkualitas dan menyeluruh sangat diperlukan.

Pertemuan bisnis ini melibatkan para pelaku usaha komoditas nilam, kopi, cokelat, pala dan lada dari Aceh, dengan pelaku usaha lainnya yang ingin membeli produk Tanah Rencong ini, sehingga diharapkan terjadi transaksi bisnis untuk meningkatkan penjualan komoditas Aceh baik dalam maupun ke luar negeri.

"Maka, peran semua pihak diharapkan bisa mendorong peningkatan investasi sektor pariwisata dan komoditas agro," demikian Achmad Marzuki.
Baca juga: DGA: Rempah Aceh tercatat dalam peta perdagangan global
Baca juga: Disbudpar: Dua negara pastikan hadir di Pekan Kebudayaan Aceh ke-8

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023