“Memang tetap konsentrasi di Ciliwung, karena ada banyak rumah dan warga yang tinggal di sekitar sungai harus mendapatkan perlindungan dari banjir,” kata Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan normalisasi ini merupakan kegiatan lanjutan dari 16 kilometer yang telah dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai tahun 2013.
Baca juga: Pemkot Jaktim ajak warga jaga kebersihan Sungai Ciliwung
Karena itu, dia berharap pengerjaan normalisasi tersebut bisa rampung sesuai target pemerintah pusat. Hal itu mengingat kegiatan itu bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Jakarta dari hulu hingga hilir.
Dia juga mengimbau SDA DKI Jakarta menggandeng sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki lahan tidak terpakai untuk dibuat waduk ataupun embung.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum
menjelaskan, fokus penanggulangan banjir tahun 2024 ruang lingkupnya pada pembangunan waduk, pengadaan tanah, sarana- prasarana sungai, pompa air, layanan aspirasi masyarakat dan operasional pengendali banjir.
Baca juga: Legislator prediksi enam kelurahan rasakan manfaat Sodetan Ciliwung
Normalisasi Ciliwung sepanjang 17 kilometer di tahun 2024 akan melintasi 18 kelurahan di DKI Jakarta yang meliputi Kelurahan Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru dan Bidara Cina.
Kemudian, Kelurahan Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.
Pengerjaan normalisasi bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar sungai menjadi kondisi normal, yaitu 35 hingga 50 meter.
Kemudian, meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter kubik (m3) per detik menjadi 570 m3 detik serta penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023