Makassar (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menyatakan fokus pada percepatan penurunan stunting di tingkat desa.

Wakil Ketua II TPPS Kabupaten Luwu Timur Sufriaty Budiman menjelaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis) yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya serta terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Stunting dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya, dan faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan,” kata Sufriaty pada sosialisasi TPPS di Luwu Timur, Senin.

Baca juga: TPPS Pontianak perkuat kolaborasi penanganan stunting

Ketua PKK Luwu Timur itu menjelaskan, faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting seperti sanitasi yang buruk, air minum yang tidak bersih, dan lingkungan yang tidak sehat yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan stunting.

“Stunting juga dapat berdampak pada produktivitas dan pendapatan di masa depan, serta meningkatkan beban biaya kesehatan dan pendidikan,” katanya.

Sufriaty mengatakan, TPPS berperan dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk mempercepat penurunan stunting di desa.

Baca juga: Pemkot Pariaman validasi data stunting hingga tingkat perdesaan

“Peranan lainnya yakni mengimplementasikan program penurunan stunting dengan memperhatikan aspek kesehatan, gizi dan sanitasi serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program penurunan stunting yang dilaksanakan di desa-desa,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa tahapan implementasi yang akan dilakukan adalah dengan pendataan dan analisis. Pada tahap ini, tim akan melakukan pendataan dan analisis terhadap kondisi stunting di desa.

Baca juga: Sleman serius tekan stunting melalui optimalisasi TPPS kapanewon

"Analisis data ini akan menjadi dasar untuk merancang strategi penurunan stunting yang tepat dan efektif,” tuturnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023