Paris (ANTARA News) - Banjir besar di Prancis baratdaya menyeret korban jiwa seorang perempuan dan memaksa penutupan Laurdes, tempat ziarah Katolik Roma, pada Rabu, kurang dari setahun setelah banjir kilat menyebabkan kerusakan di tempat suci itu.
Gambar video menunjukkan air setinggi satu meter berputar-putar di sekitar gua Lourdes, di bukit dipercaya sebagai tempat penampakan Bunda Maria di hadapan seorang gadis dusun anak petani pada 1858, yang kemudian menjadi tempat ziarah paling banyak dikunjungi umat Katolik.
Pihak berwenang menyelamatkan ratusan peziarah dari hotel dan perkemahan di sekitar tempat tersebut setelah salju mencair dan badai musim panas menyebabkan sungai Gave de Pau menjebol tanggul pada Selasa malam, kata petugas di Lourdes kepada Reuters.
Seorang perempuan berusia sekitar 70 tahun meninggal pada Selasa malam ketika mencoba menyelamatkan diri dari jebakan air banjir di dalam mobil di kota Pierreftte-Nestalas, kata seseorang dari kantor kejaksaan.
Ketinggian air secara perlahan mulai surut pada Rabu.
Menteri Dalam Negeri Manuel Valls direncanakan mengunjungi lokasi banjir di kaki bukit Pyrenees.
Sekitar enam juta peziarah mengunjungi Lourdes setiap tahun, kebanyakan untuk mandi di mata air di dalam gua yang hening untuk berdoa dan mencari kesembuhan di depan altar yang seharusnya mendapat perbaikan akibat kerusakan pada banjir bulan Oktober tahun lalu, demikian Reuters.
(M007/B002)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013